Metaranews.co, Kabupaten Jember – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran terus diperkuat.
Pada Senin (1/9/2025), Bupati Jember, Muhammad Fawait, meresmikan Layanan Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Mal Pelayanan Publik (MPP), Jalan Gajah Mada, Kaliwates.
Dengan hadirnya layanan ini, calon PMI asal Jember kini tak perlu lagi ke luar kota hanya untuk mengurus berkas administrasi keberangkatan.
“Selama ini PMI kita harus ke Malang, Banyuwangi, bahkan Surabaya. Dengan kantor ini, semua urusan bisa selesai di Jember,” kata Gus Fawait, sapaan karib Muhammad Fawait.
Ia menegaskan, keberadaan layanan tersebut diharapkan mampu meminimalisir praktik keberangkatan non prosedural, yang selama ini rawan menimbulkan masalah hukum maupun keselamatan.
“Kita ingin PMI Jember terlindungi dan aman,” tegasnya.
Selain administrasi, pemerintah juga menyiapkan program tambahan berupa kursus bahasa dan pelatihan keterampilan.
Gus Fawait menyebut langkah itu penting agar tenaga kerja asal Jember bisa lebih kompetitif.
“PMI adalah pahlawan devisa. Maka selain administrasi, pemerintah akan siapkan bekal kemampuan bahasa dan kompetensi,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri P2MI, Prof Mochammad Chotib, yang hadir dalam acara peresmian, mengungkapkan bahwa Jember termasuk salah satu daerah dengan jumlah keberangkatan pekerja migran terbesar di Jawa Timur.
“Jumlah keberangkatan mencapai 2.400 orang pada 2025. Kalau ditambah yang non prosedural, jumlahnya bisa lebih banyak. Karena itu kehadiran layanan di Jember sangat penting,” ungkapnya.
Chotib juga mengingatkan calon pekerja migran agar menghindari penyalur ilegal yang kerap menawarkan jalan pintas berangkat ke luar negeri.
“Hindari keberangkatan ke Myanmar dan Kamboja, karena pemerintah tidak punya kerja sama resmi dengan dua negara tersebut,” paparnya.
Menurut Chotib, kebutuhan tenaga kerja Indonesia di luar negeri masih sangat tinggi, mencapai hampir dua juta orang, namun masalah bahasa dan perilaku masih menjadi tantangan besar.
“Upaya Bupati Fawait menyiapkan pelatihan bahasa patut diapresiasi. Dengan layanan ini, harapan kami PMI asal Jember bisa lebih siap dan berangkat secara prosedural,” pungkasnya.