Metaranews.co, Kota Kediri – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri angkat bicara mengenai sejumlah permintaan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang merasa dirugikan akibat terhentinya proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardana mengatakan, PKL yang tergabung dalam Paguyuban PKL Alun-alun Kota Kediri itu mempunyai sejumlah permintaan ke Pemkot Kediri.
Sebagian permintaan yang dilayangkan para PKL tersebut telah disetujui oleh Pemkot Kediri.
Adapun permintaan tersebut disampaikan para PKL saat menyampaikan aspirasinya ke perwakilan Pemkot Kediri beberapa hari lalu.
Di mana mereka mengeluhkan penghasilan yang menurun akibat proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri yang tak kunjung rampung.
“Ada beberapa hasil pertemuan dari pertemuan pihak Pemkot Kediri dengan PKL,” kata Wahyu kepada Metaranews.co, Kamis (21/12/2023).
Wahyu menuturkan, para PKL Alun-alun Kota Kediri mempunyai sejumlah permintaan seperti agar pemerintah setempat menggratiskan uang kebersihan.
“Itu kita bebaskan, oke, sudah ACC,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Wahyu, para PKL meminta bantuan modal dengan alasan omzet penjualan yang menurun, karena dampak terhentinya proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri. PKL meminta bantuan modal sebesar Rp 2,5 juta setahun.
“Itu sudah kita sampaikan, masih menunggu disposisi pimpinan, PJ Wali Kota,” tambahnya.
Selanjutnya, para PKL juga meminta Pemkot Kediri menggratiskan biaya listrik yang dikoordinir oleh paguyuban. Biasanya Paguyuban PKL Alun-alun Kota Kediri harus merogoh kocek sekitar Rp 2 juta per bulan untuk membayar listrik.
“Jadi yang belum ada keputusan itu berkaitan dengan bantuan modal Rp 2,5 juta per orang, dan (permintaan) menggratiskan listrik, menunggu dari pimpinan PJ Wali Kota,” papar Wahyu.
Wahyu menambahkan, jika disetujui, maka nantinya para PKL yang berjumlah 97 orang tersebut akan mendapatkan bantuan modal di tahun 2024.
“Diharapkan Desember ini ada putusan bisa kita eksekusi semuanya (di bulan) Januari,” tutur Wahyu.
Sementara Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Kota Kediri, Subagiyo mengatakan, pemindahan para PKL ke tempat relokasi sementara karena adanya proyek revitalisasi Alun-alun Kediri berdampak pada penurunan omzet mereka.
Bahkan, beberapa pedagang memilih tidak berjualan lagi karena pendapatannya tidak bisa menutup modal.
Dengan kondisi yang ada, kata Subagiyo, para PKL meminta Pemkot Kediri memberikan bantuan modal. Selain itu, mereka juga meminta digartiskan retribusi kebersihan dan tagihan listrik.
“Kami minta bantuan modal sekitar Rp 2,5 juta,” ucap Subagiyo kepada Metaranews.co.