Pemkot Siapkan Skema Ini Jika TransJatim Beroperasi di Kota Kediri

Kediri
Ilustrasi TransJatim. Doc: Dishub Jatim

Metaranews.co, Kota Kediri – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri terus berupaya menghadirkan layanan transportasi massal TransJatim ke Kota Tahu.

Saat ini, Pemkot Kediri intens melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) guna merealisasikan rencana tersebut.

Bacaan Lainnya

TransJatim merupakan layanan transportasi bus umum modern milik Pemprov Jatim yang beroperasi di wilayah aglomerasi, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, serta Malang Raya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri, Arief Cholisudin, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya telah melakukan pendekatan dan komunikasi awal dengan Dishub Jatim.

Menurutnya, secara prinsip Kota Kediri siap apabila dipercaya menjadi bagian dari koridor TransJatim.

“Pada prinsipnya Kota Kediri siap jika memang ada keputusan dari Dinas Perhubungan Jawa Timur untuk menggandeng kami dalam pengembangan TransJatim di wilayah Kota Kediri,” ujar Cholis, Selasa (30/12/2025).

Meski demikian, Cholis menegaskan bahwa kehadiran TransJatim tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan koordinasi lintas daerah, khususnya dengan wilayah sekitar yang berpotensi dilalui jalur TransJatim, seperti Kabupaten Nganjuk, Blitar, Tulungagung, hingga Trenggalek.

“Untuk TransJatim sendiri kita perlu berkoordinasi dengan daerah sekitar. Saat ini saya belum mendapatkan kabar dari daerah lain seperti apa kesiapan mereka, namun dari Jawa Timur sendiri komunikasi sudah kita buka,” jelasnya.

Cholis juga menyampaikan bahwa Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, telah memberikan arahan yang jelas terkait rencana tersebut.

Selama kehadiran TransJatim memberikan dampak positif dan efek ganda yang baik bagi masyarakat, Pemkot Kediri terbuka untuk mendukung penuh program tersebut.

“Arahan dari pimpinan jelas, kalau memang memberikan multi efek yang baik, kenapa tidak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Cholis menekankan bahwa salah satu komitmen utama daerah yang dilalui TransJatim adalah kesiapan menyediakan angkutan pengumpan atau feeder.

Pasalnya, TransJatim tidak memungkinkan untuk beroperasi berputar di dalam kota, melainkan hanya berhenti di titik-titik tertentu.

“Komitmen kota yang dilalui TransJatim memang harus menyiapkan feeder, karena tidak mungkin TransJatim berputar di dalam kota. Dia hanya berhenti di satu titik tertentu,” ungkapnya.

Terkait opsi feeder, Dishub Kota Kediri telah menyiapkan sejumlah skema, mulai dari optimalisasi Bus Satria milik Pemkot Kediri, menggandeng pengusaha mikrolet, hingga kerja sama dengan operator bus yang telah memiliki trayek di Kota Kediri.

“Untuk opsi feeder ada beberapa gambaran. Pertama Bus Satria, kemudian pengusaha mikrolet bisa kita gandeng, atau kita juga bisa bekerja sama dengan bus-bus yang sudah memiliki trayek di Kota Kediri,” pungkasnya.

Pos terkait