Metaranews.co, Kota Kediri – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun memulai penataan Stasiun Kediri, sebagai bagian dari upaya untuk mempercantik kawasan stasiun, dan meningkatkan pelayanan ke pengguna jasa kereta api.
Salah satu bangunan liar milik Pedagang Kaki Lima (PKL) di lahan PT KAI dibongkar dalam kegiatan penataan ini.
Vice President Daop 7 Madiun, Suharjono mengatakan, penataan ini meliputi perbaikan akses jalan masuk ke stasiun serta perluasan area parker, dengan tujuan meminimalisir kemacetan dan menyediakan akses yang lebih aman bagi pejalan kaki maupun kendaraan.
“Memang ada terkendala satu bangunan yang akan kita gunakan sebagai akses. Selama masih ada bangunan itu, kita belum bisa membangun akses tersebut,” kata Suharjono, Rabu (28/8/2024).
Suharjono menyampaikan, pihaknya sudah berulang kali melakukan mediasi dengan pemilik bangunan, agar yang bersangkutan bersedia pindah dari lokasi tersebut.
Menurutnya, PT KAI juga sudah melayangkan tiga surat peringatan pengosongan ke pemilik bangunan tersebut. Namun surat peringatan itu tak digubris.
“Sebelum dilakukan sterilisasi ini, KAI Daop 7 Madiun telah melakukan sosialisasi hingga peringatan,” jelasnya
“Kami juga tidak bisa memberikan kompensasi, karena ini lapak bangunan liar,” tambah Suharjono.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Kawasan Stasiun Kediri, Nowo Doso Sami Raharjo, membenarkan sudah adanya surat peringatan pengosongan yang ditujukan ke PKL. Namun dalam mediasi itu tidak ada titik temu.
“Kami meminta untuk dijembatani oleh Pemkot Kediri. Sudah hearing untuk bisa dipertemukan dialog PT KAI, warga, paguyuban, dan Pemkot. Namun Pemkot belum bisa mewujudkan itu,” sebut Nowo.