Pilkada 2024, Ribuan Pemilih Mengurus DPTb ke KPU Kabupaten Kediri

KPU Kabupaten Kediri
Caption: Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Kediri, Mohamamad Isnaini. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri melaporkan bahwa ribuan pemilih telah mengurus Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) untuk Pilkada 2024.

Per hari Jumat (15/11/2024) kemarin, data sementara ada sebanyak 2.523 pemilih mengurus DPTb ke Kantor KPU Kabupaten Kediri, Jalan Pamenang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Bacaan Lainnya

Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Kediri, Mohamamad Isnaini, mengungkap rincian jumlah tersebut.

“Warga Kabupaten Kediri yang keluar itu 938, warga luar Kabupaten Kediri yang pindah memilihnya di Kabupaten Kediri itu 1.585. Jadi total 2.523 pemilih,” kata Isnaini, saat dikonfirmasi Sabtu (16/11/2024).

Isnaini menyampaikan, warga yang melakukan pindah masuk tersebut didominasi oleh para pelajar dan warga yang sedang bekerja di wilayah Kabupaten Kediri.

Sedangkan pindah keluar, ia menyebut kebanyakan warga didominasi mahasiswa maupun pelajar pondok pesantren.

Menurut dia, sejumlah pelajar yang mengurus pindah pilih keluar Kabupaten Kediri itu bakal kehilangan hak pilihnya pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kediri.

Mereka hanya bisa menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) pada saat pencobloson tanggal 27 November 2024. Itu pun bila mereka tercatat sebagai warga dan tinggal di Jatim.

“Pemilih akan tetap bisa melakukan pemilihan, namun ketika pindah kabupaten maka hanya memperoleh surat suara di provinsi. Keculi yang pindah domisili di Kabupaten Kediri, maka ia memperoleh suara Pilbup Kediri,” jelasnya.

Isnaini melanjutkan, kepengurusan DPTb ini akan berlangsung dua kali mulai H-30 dari tanggal 10 September – 28 Oktober, dan H-7 di tanggal 29 Oktober -20 November 2024 dengan empat alasan pindah.

“Menjalankan tugas di tempat lain, menjalani rawat inap, menjadi tahanan, dan tertimpa bencana alam,” pungkasnya.

Pos terkait