Metaranews.co, Kota Blitar – Debat publik perdana pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024 berlangsung meriah di Hotel Puri Perdana, Rabu 16 Oktober 2024.
Dengan tema “Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah,” debat ini dihadiri dua Pasangan Calon (Paslon) yakni H Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) dan Elim Tyu Samba, serta Bambang Rianto (Bambang Kawit) dan Bayu Setyo Kuncoro.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, mengungkapkan harapannya agar debat ini dapat meningkatkan partisipasi pemilih yang ditargetkan mencapai 80 persen.
“Kami ingin seluruh masyarakat terlibat aktif dalam pemilihan ini,” ujarnya.
Debat dimulai dengan penyampaian visi dan misi. Paslon Bambang-Bayu menekankan untuk menjadikan Blitar sebagai kota yang ramah dan amanah.
“Kami ingin menciptakan kota yang inklusif untuk semua lapisan masyarakat,” kata Bambang.
Sementara itu, Ibin-Elim memiliki visi futuristik, berkomitmen menjadikan Blitar sebagai kota maju, sehat, dan sejahtera.
“Kami berencana menyediakan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi, dan menciptakan pusat ekonomi baru,” jelas Mas Ibin.
Pada sesi pertanyaan panelis, Bambang menjawab tantangan pengangguran dengan memaksimalkan APBD untuk pengembangan UMKM. Sementara Ibin menyoroti pentingnya pendidikan dan pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja.
“Kota Blitar perlu lebih banyak destinasi pariwisata,” tutur Ibin.
Ketika ditanya mengenai upaya mencapai target zero stunting, Elim menjelaskan peningkatan program posyandu dan pendampingan kesehatan ibu dan anak.
Adapun Ibin menambahkan mengenai pentingnya peningkatan ekonomi keluarga dalam menangani kasus stunting di Kota Blitar.
Panelis juga menanyakan komitmen lingkungan. Ibin menekankan pentingnya ruang terbuka hijau dan tata kota berbasis lingkungan.
“Kami akan tanam 1.000 pohon setiap dua bulan,” ujar Ibin.
Di segmen akhir, pertanyaan mengenai peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan implementasi smart city dijawab Bayu dengan fokus pada sektor pariwisata. Sementara Ibin menekankan perlunya pelayanan publik yang efisien.
Debat ini menjadi ajang penting untuk mempertemukan aspirasi masyarakat dan mendiskusikan solusi untuk permasalahan Kota Blitar.
Kedua paslon berkomitmen untuk membawa Blitar menuju masa depan yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih berkelanjutan.