Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Proyek penataan jalur hijau pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, telah rampung.
Namun sejumlah warga dan pemilik toko di kawasan tersebut mengeluhkan terbatasnya akses parkir.
Keluhan tersebut salah satunya datang dari pemilik toko kelontong, Junaedi, yang telah berjualan sebelum adanya proyek revitalisasi pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta.
“Kalau dibandingkan sebelumnya memang lebih bagus. Tapi parkirnya agak repot, terutama di area atas,” kata Junaedi, Jumat (3/1/2025).
Junaedi mengatakan, revitalisasi pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta itu dibangun sampai ke pintu toko.
Tidak pelataran yang bisa dimanfaatkan sebagai parkir bagi pembeli.
“Parkirnya sulit,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, mengimbau agar masyarakat menjaga kawasan tersebut setelah revitalisasi rampung dilakukan.
Termasuk, masyarakat diimbau tidak memarkirkan kendaraan di atas bahu trotoar atau pedestrian yang baru direvitalisasi tersebut.
“Kita imbau warga jangan ada yang parkir di bahu trotoar. Di situ ada jalan khusus bagi difabel juga yang berwarna kuning,” ungkapnya.
Menurut dia, proyek ini menjadi bagian dari upaya mempercantik kawasan Jalan Soekarno-Hatta, sekaligus menjadikannya sebagai pusat perkantoran yang modern namun tetap mencerminkan budaya lokal.
Ia menerangkan, sepanjang pedestrian ini dilengkapi dengan berbagai material seperti granit custom motif batik khas Kediri, dan keramik tactile untuk pejalan kaki difabel.
Selain itu, trotoar juga dilengkapi dengan 95 pohon tabebuya pink yang akan menambah keindahan serta kesejukan di sepanjang jalan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan asri.
Dengan anggaran sebesar Rp 8 miliar, proyek ini mencakup pembangunan trotoar sepanjang 1,375 kilometer di sisi kanan dan 1,425 kilometer di sisi kiri, serta berbagai fasilitas seperti lampu jalan, bangku pedestrian dan tempat sampah.
“Trotoar ini tidak hanya ditujukan untuk keindahan, tetapi juga untuk memperkenalkan identitas budaya Kediri. Kami menempatkan tulisan ‘Kediri Berbudaya’ di beberapa titik sebagai pengingat akan kekayaan budaya daerah ini,” pungkasnya.