Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Proyek revitalisasi Pasar Wates, Kabupaten Kediri, telah memasuki tahap II pembangungan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih mengatakan, revitalisasi Pasar Wates tahap dua ini masih dalam proses tender atau pelelangan di Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ).
“Pasar Wates sekarang ini masih proses di UKPBJ, insyaallah tidak ada kendala yang berarti sekali,” kata Tutik saat dihubungi Metaranews.co, Rabu (17/5/2023).
Menurut Tutik, jika merujuk pada target timeline sebelumnya, maka kontrak pembangunan tahap dua ini seharusnya mulai dikerjakan pada bulan Mei pekan ketiga.
Namun, lanjut Tutik, rencana tersebut akhirnya mundur.
Sebab pihaknya masih mempersiapkan dokumen-dokumen secara detail dan hati-hati, serta perlu melakukan survei di beberapa tempat.
“Kemudian ini proses di UKBPJ kan penawarnya banyak, ada kurang lebih 17 (perusahaan) yang lolos dari 70 yang memasukkan. Jadi UKBPJ juga butuh waktu verfikasi,” terang Tutik.
“Pada intinya timeline yang kita buat agak longgar untuk saat ini,” tambahnya.
Sebagaimana yang dicanangkan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, revitalisasi Pasar Wates tahap II ini berusaha mengusung konsep pasar wisata.
Proyek yang dianggarkan sebanyak Rp9,3 miliar ini rencananya ditata dengan mempertimbangkan aspek estetika, di samping mengedepankan kualitas fisik pada bangunannya.
“Konsepnya masih tetap. Ada konsep memasukkan budaya lokal Kabupaten Kediri, dan konsep pasar wisata sesuai dengan perencanaan,” imbuh Tutik.
Lebih lanjut, Tutik menargetkan proses tender nantinya dapat selesai di akhir bulan Mei atau awal bulan Juni, sehingga pengerjaan bangunan bisa mulai dilakukan pada Juni mendatang.
“Kita targetkan Desember (pembangunan) sudah selesai, terus kita persiapkan perpindahan pedagang. Target kami memang akhir tahun ini pedagang sudah bisa menempati,” pungkasnya.
Terpisah, para pedagang di Pasar Wates turut mengharapkan pembangunan ulang Pasar Wates segera dikerjakan.
Faisal (23), koordinator pedagang mengaku rata-rata pendapatan mereka menurun sejak berjualan di Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS), yang berada di area belakang pasar.
“Sementara perpindahan pasar di belakang sini jadi agak sepi, pendapatan menurun,” tuturnya.
Faisal berharap nantinya bila para pedagang telah dipindahkan ke pasar yang telah direvitalisasi, bisa mengembalikan atau menambah intensitas para pembeli.
“Ya harapan kami bisa segera pindah, apalagi nanti kan mau jadi pasar wisata. Jadi ya semoga bisa tambah ramai para pembeli yang datang,” ungkap Faisal.