PTPN Beri Solusi Jangka Pendek, Beri Air Bersih ke Warga Plosolor Kediri yang Sumurnya Terdampak Limbah

Kediri
Caption: Pihak PTPN bersama warga memasang tandon air yang didistribusikan kepada rumah terdampak limbah di Desa Plosolor, Kediri, Jumat (11/4/2025). Doc: Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Setelah sekian lama menanti, warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, yang terdampak limbah diduga berasal dari blotong, kini dapat sedikit bernapas lega.

Pihak PTPN I Regional IV telah mendistribusikan sejumlah tandon air ke beberapa rumah warga terdampak, sebagai solusi jangka pendek untuk menampung air bersih yang akan diantarkan setiap harinya.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita berikan lima tandon air untuk menampung air bersih yang akan kami droping sesuai dengan kebutuhan warga terdampak,” ujar Assisten Manajer Pusat Penelitian Tebu (Puslit) Dhoho, Rista Anisatul Mufidah, saat ditemui, Jumat (11/4/2025) siang.

Air bersih yang akan disalurkan oleh PTPN kepada keluarga terdampak diambil dari sumber sumur bor yang baru saja dibuat kemarin. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi krisis air bersih di Desa Plosolor.

Menurut Rista, langkah ini diambil bukan sebagai bentuk pembelaan diri PTPN, melainkan sebagai wujud kepedulian terhadap warga atas pencemaran lingkungan yang terjadi.

“Untuk saat ini kita tidak bisa saling tuduh ya, karena belum ada data kuat. Kita tunggu saja hasil yang keluar dari pihak yang berwenang (DLH Kabupaten Kediri). Tapi kita konsekuen, apapun yang terjadi kita bantu, ini sebagai bentuk kepedulian kami kepda warga. Nanti kita kerja sama kita temukan sumbernya dari mana,” terang Rista.

Menanggapi adanya komunitas lain yang turut serta memberikan hasil sementara uji tes kadar air menggunakan tiga sampel sumur yang diambil secara terpisah, Rista menyambut baik partisipasi mereka dalam membantu masyarakat.

Ia berharap bantuan dari berbagai pihak dapat mempercepat proses keluarnya hasil uji laboratorium, yang diperkirakan memakan waktu sekitar dua minggu, setelah sampel diterima oleh pihak laboratorium di Mojokerto.

Mengenai dugaan limbah yang dikeluarkan oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO Tebu Kebun Dhoho, sebagai penyebab pencemaran lingkungan belasan warga di Desa Plosolor, Rista enggan memberikan komentar spesifik.

“Saya tidak berani berkomentar, setiap orang kan punya kapasitas tersendiri di bidangnya. Kita tunggu saja hasil lab keluar. Kita berikan air tandon ini sebagai bentuk perhatian, bukan pengakuan. Terkait hasil analisa lain nanti kita serahkan ke pihak-pihak yang lebih berwenang untuk menentukan itu,” ungkap Rista.

Pos terkait