Puluhan Warga Blitar Upacara Kemerdekaan Pakai Baju Adat Jawa di Pendopo Joglo Terbesar se-Dunia

Blitar
Caption: Pakai baju adat Jawa, warga Blitar upacara kemerdekaan di Pendopo Joglo terbesar se-dunia, Sabtu (17/8/2024). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Mataramews.co, Kabupaten Blitar – Sebanyak 80 warga Kabupaten Blitar menggelar upacara hari kemerdekaan di Pendopo Joglo terbesar se-dunia, Sabtu (17/8/2024).

Dengan mengenakan baju adat Jawa, puluhan warga tersebut khidmat mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Pendopo Ageng Hand Asta Sih, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Bacaan Lainnya

“Ini sesuai dengan misi dan misi dari Pendopo Ageng Hand Asta Sih untuk melestarikan budaya Jawa, sehingga setiap tahun ini, sudah tahun kedua kita lakukan dengan adat tata cara dan ini mendapatkan sambutan yang menarik,” ujar Panitia Upacara, Imam Riyadi.

Nuansa Jawa kuno pun sangat terasa dalam upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Pendopo terbesar se-dunia ini.

Selain mengenakan baju adat Jawa, aba-aba upacara ini juga menggunakan bahasa Jawa krama inggil (bahasa jawa halus).

Upacara dengan nuansa Jawa ini ternyata bukan yang pertama kalinya. Tahun 2023 lalu, Pendopo Ageng Hand Asta Sih juga menggelar upacara serupa dan juga diikuti oleh puluhan warga Kabupaten Blitar.

“Ini juga untuk mengingatkan kepada generasi muda, bahwa saat ini generasi muda itu sudah banyak yang lupa dengan bahasa Jawa. Padahal bahasa Jawa itu sangat adi luhung, sehingga kami ini menggunakan bahasa Jawa, agar anak muda tahu dan terbiasa menggunakan bahasa Jawa krama inggil,” tuturnya.

Pihak panitia memang sengaja menggelar upacara kemerdekaan tahun ini dengan tema Jawa kuno. Hal ini dilakukan agar warga bisa merasakan nuansa kemerdekaan seperti 17 Agustus 1945 lalu. Di mana semua masyarakat saat itu masih mengenakan pakaian adat Jawa.

Tema yang dipilih oleh panitia ini ternyata disambut antusias warga. Menurut warga, upacara dengan nuansa Jawa ini justru lebih khidmat dan terasa lebih khusyuk, karena peserta bisa merasakan suasana perjuangan tahun 1945 dulu.

“Terasa lebih khidmat dan mengingatkan masa lalu, sehingga kami bisa merasakan perjuangan pahlawan kemerdekaan dulu,” ungkap Ila, peserta upacara kemerdekaan.

Sebagai generasi muda, upacara dengan menggunakan baju adat Jawa ini masih jarang dirasakan, sehingga para peserta bisa merasakan nuansa jawa dan perjuangan 45 dulu.

“Baru pertama sih ikut, dan luar biasa jarang banget kita ikut dengan tema seperti ini. Bangga juga karena bisa ikut upacara di pendopo terbesar di dunia,” ungkapnya.

Pendopo Ageng Hand Asta Sih di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, sendiri merupakan pendopo joglo terbesar di dunia. Bangunan Pendopo Ageng Hand Asta Sih memiliki luas 170 meter persegi.

Bangunan joglo Jawa kuno ini pun sudah mendapatkan rekor muri sebagai pendopo terbesar di Indonesia, Asia, bahkan dunia. Pendopo ini pun bisa digunakan untuk masyarakat umum secara gratis.

Pos terkait