Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Diskusi bertajuk jagongan budaya bertema ‘media yang berkebudayaan’ digelar di Graha PPN Group, Jalan Raya Kediri-Pare, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jumat (24/5/2024) malam.
Diskusi yang dihadiri oleh berbagai komunitas pegiat budaya di Kota dan Kabupaten Kediri itu digelar dalam edisi ulang tahun yang ketiga media Metaranews.co.
Dalam kesempatan itu, dua pemateri turut menjadi memantik acara diskusi tersebut, yakni Wakil Ketua PCNU Kabupaten Kediri Abu Muslih dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri Danu Sukendro.
“Secara umum media yang berkebudayaan itu sesuai Undang-undang Pers dan kode etik jurnalistik. Lebih spesifik seperti media Metaranews.co, yang disitu mengkhususkan diri liputan budaya dan seni,” kata Abu Muslih, Jumat (24/5/2024).
Abu menyampaikan, banyak media sekarang telah menyangkutkan persepsi ke dalam hasil pemberitaan.
Media-media tersebut bisa dikatakan tidak berbudaya, karena melanggar kode etik jurnalistik yang memeberikan persepsi atau pemberitaan lainnya seperti tanpa dikonfirmasi.
Ia juga prihatin dengan fenomena media online yang menjamur, melebihi jumlah media cetak namun belum terverifikasi Dewan Pers.
“Media massa sekitar 50 ribu media online, tapi 18 ribu yang masih terverifikasi dewan pers,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua AJI Kediri, Danu Sukendro mengatakan, tema ‘media yang berkebudayaan’ mempunyai arti yang sangat luas.
Menurut dia, media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan memenuhi rasa ingin tahu publik.
“Seara luas, aktivitas jurnalistik itu untuk memenuhi hak asasai manusia, untuk tahu atau publik right know,” bebernya.