Ratusan Warga Blitar Demo, Tuntut Penutupan Tambang Pasir yang Rusak Lingkungan

Blitar
Caption: Aksi warga saat melakukan demonstrasi di area tambang pasir Kali Putih, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Kamis (13/3/2025). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Ratusan warga dari empat kecamatan di Kabupaten Blitar menggelar aksi unjuk rasa di area tambang pasir Kali Putih, Kecamatan Gandusari, Kamis (13/3/2025).

Mereka menuntut penutupan aktivitas penambangan pasir yang beroperasi di aliran sungai lahar Gunung Kelud tersebut.

Bacaan Lainnya

Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang pasir di Kali Putih.

Warga mengeluhkan bahwa sejak tambang pasir beroperasi, sumber mata air dan irigasi yang mengalir ke sawah mereka menjadi terganggu secara signifikan.

Akibatnya, tanaman para petani tidak bisa tumbuh maksimal. Bahkan tidak jarang tanaman petani rusak akibat air sungai yang telah tercampur dengan berbagai material tambang.

“Kami minta agar tambang ini tutup sekarang juga, pokoknya alat berat harus pergi dari sini sekarang,” pinta Arinal, salah seorang petani yang ikut dalam aksi tersebut.

Para petani mengungkapkan bahwa tanaman mereka seringkali rusak akibat air sungai yang tercemar material tambang. Selain itu, debit air yang berkurang juga menyebabkan hasil panen tidak maksimal.

“Karena adanya penggalian ini sangat merugikan petani, khususnya pengairan baik jumlah debit air juga sedimen-sedimennya juga masalah zat-zat yang ditimbulkan dari penggalian ini juga sangat merugikan petani,” ujar Muji, petani lainnya.

Ratusan warga yang terlibat dalam aksi ini berasal dari empat kecamatan, yaitu Gandusari, Garum, Talun, dan Kanigoro.

Mereka mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar bila tuntutan mereka tidak dipenuhi dan tambang pasir tetap beroperasi.

Para petani mendesak agar penutupan tambang pasir segera dilakukan, dan semua peralatan berat dipindahkan dari lokasi. Mereka menyatakan tekad untuk terus berjuang hingga tuntutan mereka dipenuhi.

“Kalau tidak ditanggapi ya kami akan tetap berjuang,” tutup Muji.

Pos terkait