Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri menduga munculnya kawanan regul yang menyerang peternak ikan di Desa Mojosari, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, karena untuk bertahan hidup mencari sumber pakan.
Regul atau berang-berang yang merupakan hewan yang dilindungi undang-undang itu memiliki karakteristik mendekati sumber pakan.
“Dugaan kami, dari sisi konservasi cara alami karakteristiknya itu mencari makan, bertahan hidup, dan ketika di area tersebut ada sumber pakan ya ada kemungkinan mereka akan berkunjung ke situ. Ada yang punya kolam ikan, itu dianggap sumber makanannya,” ujar Kepala Resor Konservasi Wilayah 01 BKSDA Kediri, David Fatchurohman, Selasa (21/1/2025).
David menjelaskan, meski belum memastikan sebaran habitat regul di Kediri. Namun regul atau berang-berang selama ini dikenal sebagai hewan dengan habitat asli sungai dan persawahan.
Oleh karenanya, kata David, tidak menutup kemungkinan bahwa di wilayah Kabupaten Kediri masih menjadi sebaran asli hewan predator tersebut.
“Namun tidak bisa dipungkiri, kemungkinan ada banyak seperti ular,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau apabila masyarakat menemukan kawanan hewan tersebut jangan sampai dimusnahkan.
Ia menyarankan, hewan regul tersebut bisa dihalau atau dipindah sumber pakannya, sehingga fungsi dari menjaga ekosistem alam terjaga.
“Kalau dari kami sisi konservasi itu jangan sampai dimatikan, karena jumlah populasi di alam sudah sangat terbatas, dan mereka ada fungsi penyeimbang ekosistem,” paparnya.
Sementara itu, salah seorang peternak ikan cupang di Desa Mojosari, Kecamatan Kras, Mufid Mustofa, menduga alasan regul muncul ke pemukiman warga karena minim pakan di sungai.
Adanya oknum yang mengambil ikan dengan cara diestrum di sungai diduga menjadi penyebab munculnya kawanan regul ke area pemukiman, karena ikan sungai yang menjadi sumber pakan regul habis.
Terkait kawanan regul yang menyasar kolam cupangnya, Mufid mengaku merugi sekitar Rp 10 juta.
“Kalau menurut saya itu dari sungai yang banyak disetrum orang. Ikannya habis kemudian mencari sumber ikan di sini,” pungkasnya.