Roadshow Musda VII LDII Kota Kediri di Ponpes Wali Barokah, Perkuat Sinergi Cetak SDM Profesional Religius

Kediri
Caption: Kegiatan Roadshow Musda VII LDII Kota Kediri di Ponpes Wali Barokah, Minggu (14/12/2025). Doc: LDII Kota Kediri

Metaranews.co, Kota Kediri – Rangkaian roadshow menuju Musyawarah Daerah (Musda) VII Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri terus berlanjut.

Pada Minggu (14/12/2025), kegiatan tersebut digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kota Kediri, sebagai bagian dari persiapan Musda yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu (17/12/2025).

Bacaan Lainnya

Roadshow dikemas dalam temu media, yang dihadiri pimpinan pondok pesantren serta jajaran pengurus DPD LDII Kota Kediri.

Pertemuan ini membahas penguatan sinergi antara LDII dan pesantren dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan religius.

Pimpinan Ponpes Wali Barokah, H Sunarto, menilai kegiatan tersebut sebagai langkah strategis untuk menyatukan visi antara lembaga pendidikan pesantren dan organisasi kemasyarakatan.

Menurutnya, meskipun memiliki dasar hukum dan struktur yang berbeda, tujuan yang diemban tetap sejalan.

“Secara aturan LDII berjalan berdasarkan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan, sedangkan pondok pesantren berlandaskan Undang-Undang Pesantren,” jelasnya.

“Namun secara historis dan visi perjuangan, kita memiliki ikatan yang kuat untuk berkontribusi bagi pemerintah dan kemajuan daerah,” lanjut Sunarto.

Ia menegaskan Ponpes Wali Barokah berkomitmen mencetak kader yang unggul secara keilmuan, berakhlak, serta siap berperan aktif di tengah masyarakat.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Priyanto, menyampaikan bahwa Musda VII menjadi momentum evaluasi sekaligus perumusan arah organisasi ke depan.

LDII, kata dia, berkomitmen menjadi agen perubahan melalui dakwah yang menyejukkan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Agung menjelaskan, program kerja LDII ke depan akan difokuskan pada delapan bidang prioritas, meliputi wawasan kebangsaan, dakwah moderat, pendidikan karakter berbasis 29 nilai luhur, pengembangan ekonomi syariah, ketahanan pangan dan lingkungan, kesehatan herbal, pemanfaatan teknologi informasi untuk dakwah dan pendidikan, serta pengembangan energi ramah lingkungan.

“Program tersebut diselaraskan dengan Nawa Cita Presiden RI dan Program MAPAN Pemerintah Kota Kediri, serta dilaksanakan melalui kolaborasi dengan pondok pesantren dan elemen masyarakat lainnya,” kata Agung.

Ketua Panitia Musda VII LDII Kota Kediri, Lukman Efendi, menyebutkan Musda mengusung tema “Mewujudkan SDM Profesional Religius untuk Kota Kediri MAPAN dan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Kegiatan ini diperkirakan diikuti 400 hingga 500 peserta, yang terdiri atas pengurus dan perwakilan warga LDII.

Agenda utama Musda meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2020–2025, serta pemilihan pengurus baru periode 2025–2030.

Panitia juga menyiapkan berbagai kegiatan pendukung, antara lain seminar peningkatan kapasitas ustadz dan ustadzah, lokakarya kesehatan lingkungan, bazar UMKM, bakti sosial pembagian paket sembako, penghijauan lingkungan, serta penggalangan donasi bagi korban bencana alam.

Lukman menambahkan, puncak Musda akan dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB di gedung lantai 5, dan ditargetkan selesai pada pukul 16.00 WIB.

Sejumlah tokoh agama lintas organisasi kemasyarakatan dijadwalkan hadir untuk memberikan pandangan terkait penguatan kerukunan dan keberagaman.

Melalui Musda VII ini, LDII Kota Kediri diharapkan mampu menghasilkan keputusan strategis yang mendorong peran organisasi secara konstruktif dalam pembangunan daerah menuju Indonesia Emas 2045.

Pos terkait