Rumah di Purwoasri Kediri Hancur Akibat Ledakan Petasan, Satu Korban Luka Parah

Ledakan Petasan Kediri
Caption: Sebuah rumah di Dusun Pujomarto, Desa Ketawang, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, hancur akibat ledakan petasan, Senin (24/3/2025). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sebuah rumah di Dusun Pujomarto, Desa Ketawang, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hancur akibat ledakan petasan pada Minggu (23/3/2025) malam.

Akibat kejadian ini, seorang warga mengalami luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Bacaan Lainnya

Korban yang mengalami luka-luka tersebut adalah Anton Nugroho (32), warga Dusun Pujomarto, Desa Ketawang.

Kepala Dusun Pujomarto, Kaspur menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (23/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

“Kejadiannya jam 22.00 WIB. Korbannya cuma satu laki-laki, sekarang di rumah sakit,” kata Kaspur, Senin (24/3/2025).

Kaspur menduga sumber ledakan berasal dari ruang tamu, yang mengakibatkan kerusakan parah di area tersebut.

Tembok dan atap rumah juga roboh akibat kuatnya ledakan. Beruntung, istri dan anak korban selamat dari kejadian ini.

“Di dalam rumah ada tiga orang sama korban. Istrinya enggak apa-apa. Anaknya juga enggak apa-apa,” tuturnya.

Menurut Kaspur, korban memang sering membuat petasan setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Digunakan untuk sendiri, biasanya ya pas Salat Id pagi, di waktu itu dinyalakan. Tapi besar kecil atau banyaknya ini enggak tahu,” tambahnya.

Setelah kejadian, Kaspur melihat korban mengalami luka bakar di kedua kaki dan leher.

“Korban dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri,” paparnya.

Kapolsek Purwoasri, AKP Irfan Widodo, menyebut pihaknya telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Irfan menjelaskan bahwa korban membuat petasan dengan memasukkan serbuk bahan peledak ke dalam selongsong kertas, kemudian menutupnya dengan kertas dan memadatkannya.

“Kami mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar sanak saudaranya menjauhi petasan karena berbahaya,” pungkas Irfan.

Pos terkait