Rumah Warga di Kediri Ludes Terbakar, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab

Kediri
Caption: Petugas pemadam kebakaran dari Pos Pare dan Pos Kota Kediri sedang memadamkan sisa api di reruntuhan rumah Wagito di Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (1/8/2025) siang. Doc: M Nasrul/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sebuah rumah milik Wagito di Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ludes terbakar pada Jumat (1/8/2025) siang. Diduga, api berasal dari korsleting listrik.

Menurut Sugiarto, tetangga korban, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat.

Bacaan Lainnya

Kebakaran ini pertama kali diketahui oleh Riyanto, tetangga lain yang sedang bekerja di bengkel dekat rumah Wagito.

“Saat itu, pemilik rumah (Wagito) sedang berada di sawah. Jadi ya tidak ada orang sama sekali (di rumah itu),” ungkap Sugiarto kepada METARA.

Melihat kepulan asap hitam, Riyanto segera mencari sumbernya. Ia terkejut saat mengetahui asap tersebut berasal dari dalam rumah Wagito.

Riyanto pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Teriakan Riyanto sampai ke masjid, membuat para jemaah salat Jumat bubar dan bergegas menuju lokasi kebakaran.

“Saya taunya saat salat Jumat kejadiannya, bertepatan waktu salam terakhir. Jadi waktu salam, dari luar ada yang teriak kebakaran,” tutur Sugiarto.

Warga sekitar dengan sigap bergotong royong memadamkan api menggunakan alat seadanya, seperti timba dan gayung. Tujuannya agar api tidak merembet ke rumah lain.

Petugas pemadam kebakaran dari Pos Pare dan Pos Kota Kediri tiba di lokasi sekitar pukul 13.15 WIB dengan dua unit armada.

Masing-masing mobil damkar berkapasitas lima ribu liter. Petugas berhasil memadamkan api sekitar pukul 13.30 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Plt Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio Wicaksono, menjelaskan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik yang memicu percikan api, dan dengan cepat menyebar ke barang-barang yang mudah terbakar.

“Pemilik rumah (Wagito) dibantu tetangga berhasil menyelamatkan barang-barang lain yang nominalnya sekitar tujuh puluh juta rupiah,” tutup Kaleb.

Pos terkait