Saat Pegiat Budaya di Kediri Ulas Arti Tirakat dari Berbagai Perspektif

Kediri
Caption: Berbagai komunitas pegiat budaya di Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar diskusi bertajuk jagongan budaya untuk mengulas arti tirakat dari berbagai perspektif di halaman Sekolah Alam Mahanani, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Sabtu (23/3/2024). Doc: METARA

Metaranews.co, Kota Kediri – Berbagai komunitas pegiat budaya di Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar diskusi bertajuk ‘jagongan budaya’ untuk mengulas arti tirakat dari berbagai perspektif di halaman Sekolah Alam Mahanani, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Sabtu (23/3/2024).

Bertema ‘Tirakat Kanggo Apa?’, jagongan budaya tersebut mengulas arti tirakat dari berbagai perspektif, seperti dari aspek sejarah Jawa kuno, penghayat kepercayaan, agama Islam, dan perspektif kedokteran.

Bacaan Lainnya

Fahmi Mubarok, perwakilan penyelenggara jagongan budaya mengatakan, tujuan digelarnya diskusi ini yakni untuk melihat tradisi tirakat apakah masih sesuai dengan era modern seperti sekarang.

“Sekaligus momentum puasa ini kita memandang dari berbagai perspektif fenomena tirakatan,” kata Fahmi, Sabtu (23/3/2024).

Fahmi menjelaskan, jagongan budaya ini menghadirkan sejumlah pemateri seperti aktivis Komunitas Jawa Kuno Sutasoma, Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia, dan Mursyid Tarekat Syattariyah.

“Tujuan dan temanya diskusi ini sebenarnya sebuah wadah untuk kita berbicara bersama melihat fenomena budaya ini,” jelasnya.

Sementara itu, salah stu pemateri dari aktivis Komunitas Jawa Kuno Sutasoma, Aang Pambudi mengatakan, istilah tirakat ini sudah ada sejak zaman Jawa kuno.

Adapun tujuan daripada orang bertirakat, kata Aang, yakni untuk mendekatkan diri ke Tuhan Yang Maha Esa.

“Setelah dekat tuhan mencapai kekuatan batin,” tuturnya.

Pos terkait