SDN di Kediri Kesulitan Air Bersih, Muridnya ‘Terpaksa’ Pulang ke Rumah Jika Ingin ke Toilet

SDN Kediri
Caption: BPBD Kabupaten Kediri saat melakukan dropping air bersih di kawasan SDN Manyaran 4. Doc: BPBD Kabupaten Kediri

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Manyaran 4 di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kesulitan air bersih.

Akibatnya aktivitas belajar mengajar di sekolah ini terganggu. Sejumlah murid pun ‘terpaksa’ pulang ke rumah apabila ingin pergi ke kamar mandi atau toilet.

Bacaan Lainnya

Untuk mengatasi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri melakukan droping air ke SDN Manyaran 4, Jumat (6/10/2023).

“Sekarang sudah bisa diatasi dengan disuplai oleh BPBD Kabupaten Kediri,” kata Kepala SDN Manyaran 4 Kabupaten Kediri, Endang SP, Jumat (6/10/2023).

Endang mengatakan, sulitnya mendapatkan air bersih itu sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, tepatnya sejak bulan Juli 2023.

Ia memperkirakan kondisi kemarau yang berkepanjangan menjadi penyebab sejumlah sumur mengering, termasuk sumur yang selama ini menjadi tumpuan sekolah untuk mendapatkan air besih.

SDN Manyaran 4 memang tak memiliki sumur sendiri. Selama ini, sekolah ini mendapatkan air dari sumur masjid yang berada tak jauh dari sekolah. Namun, sekarang kondisi sumur tersebut mengering.

“Meski (sumur) sudah dibor, namun tidak keluar airnya,” jelasnya.

Atas hal ini, Endang menyebut terdapat pihak yang melaporkannya ke aplikasi HALO MASBUP.

“Tiba-tiba ada orang yang melaporkan lewat HALO MASBUP itu. Ya itu memang harus diperhatikan,” sebutnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, Joko Stefanus, membenarkan adanya laporan yang diterima melalui aplikasi HALO MASBUP, bahwa murid SDN Manyaran 4 sering pulang karena tidak ada air untuk MCK.

“Akhirnya kita fokuskan droping di SD dan tempat ibadah. Namun kita juga menyediakan tandon air yang bisa diakses untuk warga. Jadi kalau kurang (air bersih) bisa mengambil,” paparnya.

“Kita akan droping lagi sesuai permintaan pihak sekolah dan desa,” pungkas Joko.

Pos terkait