Metaranews.co, Kabupaten Jember – Melahirkan sering dianggap sebagai akhir dari penantian panjang selama masa kehamilan.
Proses ini banyak dianggap sebagai perjuangan hidup dan mati bagi para ibu.
Salah satu contohnya adalah Miftahul Hasanah (27), seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Miftahul menjelaskan bahwa dirinya telah lama menjadi peserta JKN.
Sejak bekerja sebagai guru honorer, status kepesertaannya beralih ke segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering memanfaatkan layanan Program JKN untuk berobat, dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah, selama berobat saya tidak pernah merasa kesulitan atau mengalami hambatan sedikitpun,” ujar Miftahul, Senin (8/12/2025).
“Pengurusan administrasi saat memanfaatkan Program JKN di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Puskesmas Kemuningsari tempat saya terdaftar sangat mudah, dan prosesnya cepat tidak ada kendala sama sekali,” lanjutnya.
Belum lama ini, Miftahul melahirkan dengan bantuan Program JKN.
Ia mengaku merasa sangat nyaman memanfaatkan kepesertaannya dalam program tersebut.
Menurutnya, Program JKN memiliki peran besar dalam mendukungnya sejak masa kehamilan hingga proses persalinan.
Miftahul juga menjelaskan bahwa ia mendapatkan pelayanan yang sama baiknya dengan pasien lain yang tidak menggunakan JKN.
“Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada saya di sana cukup baik dan sangat membantu. Tidak ada sedikitpun perbedaan perlakuan yang saya rasakan, semuanya sama, yang berbeda hanya jika tidak menggunakan JKN, pasien harus membayar,” tuturnya.
“Keluarga saya merasa sangat terbantu. Alhamdulillah, saat memanfaatkan Program JKN, saya malah merasa diutamakan oleh FKTP. Saya masih ingat jelas, ketika pertama kali kontrol, yang pertama ditanyakan adalah apakah saya memiliki kepesertaan JKN di BPJS Kesehatan,” kata dia.
Menurut Miftahul, biaya persalinan yang sering menjadi momok bagi para ibu kini dapat teratasi berkat Program JKN.
Ia menjelaskan bahwa program ini sangat membantu para ibu, sehingga bisa lebih fokus memberikan gizi yang cukup bagi calon bayi tanpa perlu stres memikirkan biaya persalinan atau menjual harta benda untuk menutupinya.
Dengan menjadi peserta JKN, ia merasa lebih tenang menghadapi proses persalinan.
“Kami sangat bersyukur atas manfaat Program JKN yang kami rasakan selama ini. Manfaatnya sangat besar, terutama kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” jelasnya.
“Proses persalinan normal anak saya di Puskesmas ini berjalan lancar, dan pelayanannya sangat baik. Selain itu, kami juga merasakan kemudahan dalam mendapatkan obat. Semua proses bisa diurus dengan mudah, tanpa biaya apapun. Semuanya gratis,” sambung Miftahul.
Miftahul dan keluarganya berharap prinsip gotong royong yang diterapkan dalam Program JKN dapat terus membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam hal biaya dan pengobatan yang memerlukan perhatian khusus.
Menurutnya, prinsip gotong royong ini mampu meringankan beban sesama manusia dengan saling membantu untuk kebaikan bersama.
“Terima kasih BPJS Kesehatan. Melalui Program JKN, keluarga saya sangat terbantu. Semoga BPJS Kesehatan terus memberikan pelayanan terbaik ke depannya. Saya juga berharap masyarakat Indonesia semakin paham pentingnya menjaga kesehatan sejak dini dan disiplin dalam membayar iuran,” serunya.
“Jangan sampai setelah BPJS Kesehatan menanggung seluruh biaya pengobatan, kita malah lupa membayar iuran. Kita harus selalu berterima kasih dan menjaga kesadaran akan pentingnya gotong royong untuk keberlanjutan program JKN yang semakin baik ke depannya,” pungkas Miftahul. (ADV)






