Metaranews.co, Kota Blitar – Realisasi penyerapan pupuk subsidi di Kota Blitar, Jawa Timur, sudah mencapai 55 persen pada September 2024.
Rinciannya, serapan pupuk urea dari alokasi 632 ton sudah terealisasi 350 ton atau 55 persen, dan pupuk NPK dari alokasi 501 ton sudah terserap 241 ton atau 48 persen.
“Karena ini sudah mendekati musim hujan atau musim tanam, kami meminta para petani segera menebus pupuk subsidi di kios yang sudah ditunjuk,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, Kamis (12/9/2024).
Dewi mengatakan, DKPP Kota Blitar menunjuk tujuh kios untuk penyaluran pupuk subsidi kepada petani di Kota Blitar.
Petani yang sudah masuk di Rencana Definitif Kebutuhan. Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi tinggal datang ke ketua kelompok masing-masing untuk mengambil blangko pengambilan pupuk subsidi di kios.
Nantinya, petugas kios akan memasukkan data petani penerima pupuk subsidi ke aplikasi.
Setelah data masuk aplikasi, petugas koordinator penyuluh kecamatan dan mantri tani akan melakukan verifikasi dan validasi.
“Ketika data sudah benar, akan di-approve oleh petugas dan oleh Pupuk Indonesia akan dibayar sesuai jumlah pupuk yang keluar,” ujarnya.
Dikatakan Dewi, alokasi pupuk urea mencapai 90 persen dari rekomendasi, yakni untuk petani padi alokasinya 247 kilogram per hektare dan petani jagung 225 kilogram per hektare.
Sedangkan alokasi pupuk NPK 62 persen dari rekomendasi, yaitu untuk petani padi alokasinya 155 kilogram per hektare, dan petani jagung 186 kilogram per hektare.
Adapun total luas lahan pertanian di Kota Blitar sekitar 980 hektare.
“Untun harga pupuk subsidi urea Rp 112.500 per sak dan NPK Rp 115.000 per sak. Kalau harga normalnya sekitar Rp 250.000-Rp 300.000 per sak,” tutupnya.