Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Petugas gabungan dari BPOM, Dinas Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan, dan Satpol PP Kabupaten Kediri melakukan sidak sejumlah pusat perbelanjaan, Kamis (14/12/2023).
Tempat-tempat yang disidak petugas gabungan itu meliputi Swalayan Dinasti, Pasar Tradisional Pamenang, dan Pasar Induk Pare.
Tujuan sidak yakni untuk mengecek harga, sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru).
Hasilnya, dalam sidak ini petugas menemukan belasan produk jajanan yang sudah mendekati kadaluwarsa, dan masuk kategori berbahaya.
“Benar teman-teman tadi menemukan (produk jajanan) yang mendekati tanggal expired, di labelnya tertulis Desember 2023,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Kamis (14/12/2023).
Tutik menjelaskan, momentum jelang Nataru seperti saat ini kerab dimanfaatkan oleh para pengusaha nakal untuk mengambil keuntungan. Jelas praktik-praktik semacam itu sangat merugikan konsumen dan masyarakat.
Untuk itu, kata Tutik, pihak Disperindag Kabupaten Kediri akan memastikan keamanan dari setiap makanan dan minuman yang dikemas dalam bentul parsel, yang dijajakan para pedagang di Bumi Panjalu.
“Menjelang Natal dan tahun baru biasanya kan ada parsel-parsel untuk kebutuhan jajanan juga meningkat. Jangan sampai dimanfaatkan perusahaan besar untuk mengeluarkan barang-barang yang mendekati expired, bahkan expired, itu rawan,” tuturnya.
“Dan ini kan sudah kita warning, dan sudah segera ditarik biar konsumen tidak rugi,” tambahnya.
Selanjutnya, dalam sidak itu petugas gabungan memastikan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Kediri menjelang Nataru mencukupi.
Tutik juga memastikan tidak ada praktik curang seperti penimbunan barang. Sejumlah harga-harga bahan kebutuhan pokok di pasaran juga terpantau turun.
“Yang lain tidak ada temuan, seperti daging sapi harga masih normal Rp 100.000 – Rp 105.000 per kilogram. Daging ayam Rp 29.000 per kilogram masih stabil, beras medium Rp 13.200 di pasaran, padahal beberapa pekan kemarin masuk kategori tinggi Rp 14.000, ini termasuk menurun,” pungkasnya.