Stok Sapi di Kediri Aman Jelang Iduladha, Permintaan Hewan Kurban Melonjak Signifikan

Hewan Kurban Kediri
Caption: Petugas dari DKPP Kabupaten Kediri saat memeriksa pasar hewan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Pare, Selasa (27/5/2025). Doc: M Nasrul/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban.

Kegiatan ini telah dimulai pada Kamis (15/5/2025) lalu, yang diawali di Kecamatan Plemahan, dan menyasar sejumlah pasar hewan yang ada di wilayah Kabupaten Kediri.

Bacaan Lainnya

Dalam pemantauan yang dilakukan hingga saat ini tersebut, petugas DKPP Kabupaten Kediri memeriksa kelayakan sapi kurban secara menyeluruh.

Hingga hari ini, Selasa (27/5/2025), petugas DKPP Kabupaten Kediri belum menemukan adanya tanda-tanda khusus berkaitan dengan keberadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sementara menjelang Iduladha, di antara aspek indikator penting yang turut dicek oleh DKPP adalah kondisi powel, yaitu pertanda pergantian gigi susu menjadi gigi tetap pada sapi, yang menjadi syarat utama kelayakan hewan sebagai kurban.

“Beberapa hewan memang belum powel, namun hewan-hewan tersebut tidak diperjualbelikan untuk kurban, hanya untuk konsumsi biasa,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Kediri, Yuni Ismawati, Selasa (27/5/2025).

Selain pemeriksaan powel, petugas juga memastikan seluruh hewan telah mendapat vaksinasi PMK, serta mengecek kebersihan lokasi pasar hewan ternak yang ada di Pare.

“Pemantauan ini akan terus berlanjut hingga 4 Juni 2025, mencakup seluruh kecamatan di Kabupaten Kediri,” tambahnya.

DKPP Kabupaten Kediri juga memastikan stok hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba di Kabupaten Kediri dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk menjamin keamanan lalu lintas ternak, setiap hewan yang keluar atau masuk ke Kediri wajib disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

“Penerbitan SKKH menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit hewan, khususnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Semua hewan yang dijual telah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan sehat,” terang Yuni.

Sementara itu, Susanto, peternak asal Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, menyebut bahwa menjelang iduladha permintaan hewan kurban meningkat drastis, terutama ternak yang diperjualbelikan di Pasar Pare.

“Dulu lumayan sedikit yang masuk ke pasar, mungkin sekitar 150-an. Tapi jelang iduladha ini baru melonjak drastis, mungkin sekitar 60 persen (peningkatannya),” bebernya.

Dari total stok sapi yang Susanto miliki, sekitar 60 ekor sudah laku terjual, mayoritas dipesan sekitar sebulan sebelum Lebaran Kurban.

“Kami menyetok 100 ekor, dan jenis yang paling banyak dicari adalah sapi limosin, simental, dan campuran lokal. Pembeli banyak datang dari luar daerah juga,” tutup Susanto.

Pos terkait