Metaranews.co, Kota Kediri – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kota Kediri, Jawa Timur, belum dilengkapi peralatan memadai, meski telah berjalan selama sepekan.
Program yang diinisiasi oleh pemerintah pusat sebagai kado ulang tahun ini telah dimulai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri sejak 10 Februari 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Moh Fajri Mubasysyir, membenarkan pelaksanaan PKG di Kota Kediri belum dilengkapi peralatan kesehatan yang lengkap.
“Iya, ada beberapa alat yang memang belum lengkap karena perlu usulan. Jadi kami sudah mengusulkan ke Kementerian Kesehatan,” ujar Fajri, Selasa (18/2/2025).
Fajri menjelaskan bahwa beberapa alat yang belum lengkap dalam program PKG tersebut masih dalam proses pengajuan di Kementerian Kesehatan.
Beberapa alat yang belum tersedia antara lain alat untuk pemeriksaan kanker serviks, laboratorium, dan kanker payudara.
“Misalnya untuk pemeriksaan kanker serviks kepada ibu-ibu itu seharusnya menggunakan HPV-DNA. Karena alatnya belum datang, kita menggunakan tes IVA, inspeksi visual,” jelasnya.
Menurut Fajri, belum lengkapnya alat kesehatan ini terjadi di seluruh Puskesmas di Kota Kediri.
“Ini karena memang program baru, kita masih menunggu alatnya dari Kementerian Kesehatan,” tambahnya.
Meski demikian, Fajri mengungkapkan bahwa alat kesehatan yang ada di Puskesmas Kota Kediri saat ini sudah mencukupi untuk pemeriksaan awal screening PKG warga.
Warga yang berulang tahun pada bulan Januari-Februari dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis.
Adapun jenis layanan yang diberikan meliputi lebih dari 20 pemeriksaan. Pada bayi baru lahir meliputi pemeriksaan kekurangan hormon tiroid, kekurangan enzim pelindung sel darah merah, kekurangan hormon adrenalin, kelainan saluran empedu, dan pertumbuhan.
Pada bayi dan anak usia 1-6 tahun, PKG meliputi pertumbuhan, perkembangan, tuberkolosis, talasemia, gula darah, mata, telinga, dan gigi.
Sementara itu, warga dewasa usia 18-59 tahun meliputi merokok, tingkat aktivitas fisik, status gizi, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, risiko stroke, risiko jantung, kesehatan jiwa, kanker usus, mata, telinga, gigi, penyakit paru obstruktif, kanker payudara, kanker leher rahim, hepatitis B dan C, HIV, sifilis, sirosis hati.
Kemudian pada lansia usia di atas 60 tahun meliputi: geriatri, merokok, tingkat aktivitas fisik, status gizi, gigi, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, risiko stroke, risiko jantung, kanker paru, penyakit paru obstruktif, kanker usus, kanker payudara, kanker leher rahim, kesehatan jiwa, hepatitis B dan C.