Metaranews.co, Kota Blitar – Batik tulis motif barongan kucing karya Miki Aji Sampurna (36), warga Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, mulai digemari masyarakat.
Bapak tiga anak itu rata-rata bisa mendapat pesanan batik motif barongan kucing sekitar 200 lembar sampai 300 lembar dalam sebulan, dengan omzet mencapi puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Saya mulai membuat batik motif barongan kucing pada 2022,” kata Miki ditemui di rumah mertuanya, Jl Kedondong, Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (8/5/2023).
Miki menjadikan rumah mertuanya yang terletak di gang padat permukiman itu sebagai galeri sekaligus tempat produksi batik.
Terlihat empat pekerja sedang memproduksi batik di ruang tamu rumah Miki. Satu pekerja tampak membuat pola motif batik pada kain.
Lalu dua pekerja lainnya sedang mencanting kain yang sudah berpola motif batik.
Sedang satu pekerja lagi melakukan proses colet, atau memberikan warna pada kain yang sudah selesai dicanting.
Untuk proses finishing dan pencelupan kain dilakukan sendiri oleh Miki. Termasuk desain motif batik juga dikerjakan oleh Miki.
“Kalau kondisi cuaca normal, proses pembuatan satu lembar kain batik butuh waktu tiga hari,” ujar Miki.
Miki mulai menekuni usaha kerajinan batik sejak 2012. Tapi ia mengenal kerajinan batik sejak 2006, ketika masih SMK.
Sejak awal membuka usaha kerajinan batik, lulusan SMKN 3 Kota Blitar jurusan seni kriya itu memproduksi batik dengan motif khas Blitar.
Ia banyak membuat batik dengan motif sejarah di Blitar. Misalnya batik motif Candi Penataran dan batik motif cerita Panji.
Untuk batik barongan kucing baru ia produksi pada 2022 lalu. Motif batik barongan kucing termasuk pengembangan produksi kerajinan batik di tempat usaha Miki.
Menurut Miki, batik motif barongan kucing unik karena menjadi salah satu kesenian khas Blitar. Selain itu, perajin batik di Kota Blitar belum ada yang mengangkat motif barongan kucing.
“Kami mengangkat batik motif barongan kucing karena belum pernah ada dan ikonik. Setiap event kesenian jaranan, barongan kucing selalu ditampilkan. Dari ide itu maka saya membuat motif barongan kucing untuk produk batik,” katanya.
Ternyata, batik motif barongan kucing produksi Miki mendapat respons bagus, dan banyak peminat di masyarakat.
Karena batik motif barongan kucing karya Miki menjadi motif baru di Kota Blitar.
Selama ini, para perajin batik kebanyakan mengangkat ciri khas lain Kota Blitar, seperti kendang, belimbing, ikan koi, dan pecut.
“Kami mengangkat batik motif baru barongan kucing. Ternyata peminatnya banyak. Apalagi masyarakat Kota Blitar juga suka kesenian jaranan, dan pasti ada barongan kucing,” ujarnya.
Miki memasarkan batik barongan kucing melalui pameran dan media sosial.
Dalam sebulan, ia rata-rata mendapatkan pesanan batik sebanyak 200 lembar sampai 300 lembar, dengan omzet mencapai 80 hingga 100 juta rupiah.
“Untuk harga mulai Rp100.000 per lembar sampai Rp1,5 juta per lembar. Tergantung bahan dan kerumitan motif. Saya juga tetap melayani pesanan batik motif lain,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pekerja Miki, yakni Yuliani (37) mengatakan, dirinya ikut merasakan hasil apabila pesanan batik ramai.
Yuliani bekerja sebagai tukang colet atau pemberi warna pada kain batik secara borongan di tempat usaha Miki.
Upah borongan untuk pemberian warna satu lembar kain batik mulai Rp10.000 sampai Rp15.000.
Ketika pesanan ramai, ia bisa menyelesaikan pemberian warna untuk 10 lembar sampai 20 lembar kain batik.
“Lumayan, hasilnya buat tambah mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga,” sebutnya.