Metaranews.co, Kota Kediri – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri menggelar Focus Group Discussion (FGD) penelaahan masalah dan isu strategis dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Jangka Panjang (RPJPD) tahun 2025-2045.
Digelar di Hotel Lotus Garden Kota Kediri pada Kamis (30/11/2023), FGD tersebut menghadirkan berbagai para narasumber dari kalangan pegiat sosial, ekonomi, hingga budaya.
Adapun peserta FGD berasal dari perwakilan 13 perguruan tinggi, stakeholder bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM), dan perwakilan dunia usaha.
“Sebagai upaya mengoptimalkan pendekatan partisipatif, maka diperlukan pelaksanaan FGD dengan berbagai elemen masyarakat, di antaranya bersama perguruan tinggi se-Kota Kediri dan perwakilan dunia usaha,” jelas Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi.
Chevy mengatakan, RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 tahun mendatang.
RPJPD disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
“Diharapkan agenda FGD ini dapat menjaring masalah dan isu strategis berbagai elemen masyarakat, ada masukan, dan memperoleh bahan penyusunan dokumen rancangan awal RPJPD,” papar Chevy.
Sementara itu, salah satu narasumber FGD yang membahas isu strategis bidang budaya di Kota Kediri, Imam Mubarok mengatakan, sesuai amanat UU No 5 tahun 2017 memang sudah seharusnya unsur kebudayaan dimasukkan di RPJPD.
Menurut dia, dengan memasukkan unsur kebudayaan di RPJPD tersebut, diharapkan dapat mencegah hilangnya kebudayaan di tengah maraknya proses pembangunan daerah.
“Alhamdulillah saya jadi pembicara pada acara tersebut, menyampaikan beberapa visi misi dan sebagainya dalam Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD),” tutur Mubarok.
“PPKD ini sudah selesai tahun 2018 kemarin, sehingga ini bisa menjadi acuan dalam melaksanakan pembuatan RPJPD di Kota Kediri,” pungkasnya.