Tekan Emisi Karbon, 180 Ribu Pohon Ditanam di Lereng Gunung Kawi Blitar

Blitar
Caption: Penanaman 180 pohon di Lereng Gunung Kawi di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (23/8/2024). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Sebagai upaya mendukung agenda global mengurangi emisi karbon, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), yang merupakan bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina menanam 180 ribu pohon di atas lahan seluas 165 hektare di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (23/8/2024) ini juga bentuk komitmen PEPC dalam memenuhi kewajiban penggunaan kawasan hutan, atas pembangunan fasilitas proyek pengembangan gas lapangan unitisasi Jambaran Tiung Biru, yang diatur dalam Permen KLHK No. 7/2021 tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan.

Bacaan Lainnya

Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dyah Murtiningsih mengatakan, kondisi bumi saat ini sudah sangat memprihatinkan akibat kegiatan manusia yang tidak bijak dalam mengelola alam.

Hal ini kemudian menimbulkan dampak perubahan iklim yang menyebabkan berbagai bencana.

Para pemimpin dunia dalam Paris Agreement sepakat menurunkan emisi sebagai salah satu penyebab terbesar dalam perubahan iklim.

Indonesia memiliki target pengurangan emisi gas rumah kaca yang ditetapkan dalam Nationally Determined Contributions (NDC) sebesar 32% dengan upaya sendiri, dan 42% dengan dukungan internasional.

“Target ini tidak akan mungkin dapat dicapai tanpa kolaborasi dari berbagai pihak, yakni pemerintah pusat, daerah, swasta maupun masyarakat. Hari ini kita menyaksikan penanaman pohon yang dilakukan oleh Pertamina EP Cepu, sebagai upaya menekan emisi. Inilah yang saya sebut sebagai Collaboration for Sustainability, semua bergandeng tangan melakukan aksi kebaikan untuk bumi dan generasi mendatang,” ujar Dyah.

Lebih lanjut, Dyah menjelaskan bahwa saat ini kondisi lingkungan di Indonesia sangat memprihatinkan, dengan 12,7 juta hektare lahan kritis yang berdampak adanya banjir dan tanah longsor.

“Melalui kewajiban PPKH untuk perusahaan, kami berharap lahan kritis ini dapat berkurang. Di sisi lain masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi yang begitu besar dari tanaman ini, tolong dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PEPC, Muhamad Arifin menambahkan, kegiatan penanaman ini merupakan cerminan dari prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang menjadi dasar perusahaan dalam menjalankan operasi dan produksi minyak dan gas bumi.

“Sekaligus menjadi komitmen berkontribusi dalam kinerja keberlanjutan, dengan menurunkan emisi karbon dan memperbaiki kualitas lingkungan, mematuhi aturan yang berlaku dan menyejahterakan masyarakat lokal,” tutur Arifin.

Arifin menjelaskan, bahwa sektor hulu migas memegang peranan penting untuk program pengurangan emisi.

Ia memaparkan, bahwa sepanjang tahun 2023 Regional Indonesia Timur telah melakukan sekitar 25 inovasi, yang berhasil menurunkan emisi hingga 76.467 ton C02 eq.

“Kami juga telah menerapkan teknologi CCUS di Lapangan Sukowati yang saat ini sudah berhasil di fase awal yakni huff and puff, yang merupakan tahap pertama sebelum fase CO2 interwell injection dan CO2 injection full scale,” ujarnya.

Penanaman pohon kali ini merupakan penanaman pohon dengan jumlah terbesar dan wilayah terluas di wilayah Regional Indonesia Timur.

Pada 2023, Regional Indonesia Timur telah melakukan penanaman sekitar 28 ribu bibit di berbagai lokasi penanaman.

Program penanaman ini berkontribusi terhadap agenda internasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), utamanya tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, tujuan 15  Ekosistem Darat, tujuan 8 Pekerjaan Yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan tujuan 17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

“Aksi penanaman pohon tidak hanya berhenti sampai di sini. Dalam waktu dekat kami akan melakukan kegiatan penanaman di Cianjur, Jawa Barat, seluas 125 hektare, dan di Sorong Papua Barat seluas 130 hektare,” tutup Arifin.

Pos terkait