Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Persoalan limbah yang mencemari belasan sumur rumah warga di Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih belum menemukan titik terang.
Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO telah berkolaborasi mencari solusi sementara, masalah ini masih terus berlanjut.
Terbaru, setelah PT SGN MKSO melakukan pengeboran sumur bor baru untuk warga terdampak, salah satu warga, Mbah Masdu’ah (60), menemukan keanehan pada air yang keluar.
Memang air yang keluar daru sumur bor baru tersebut jernih, namun terdapat gumpalan-gumpalan putih.
“Memang jernih sih airnya, tapi sedikit bercampur dengan air sisa sabun,” ungkap Mbah Masdu’ah saat ditemui METARA, Senin (26/5/2025).
Sebelumnya, Mbah Masdu’ah telah menerima bantuan tandon beserta air bersih dari PT SGN MKSO kebun Dhoho, yang didistribusikan setiap hari.
Namun, setelah sumur bor baru selesai dibuat, pendistribusian air bersih dan tandon dihentikan.
“Kalau tidak salah sekitar 30 meter ke bawah kedalamnya, dan empat hari yang lalu sumur bor sudah bisa digunakan,” ujarnya.
Pada awalnya, air yang keluar dari sumur bor baru ini tampak sangat jernih dan dinilai layak pakai, sehingga tandon yang pernah diberikan harus dikembalikan.
Akan tetapi, pada hari kedua setelah pengeboran sumur baru rampung, Mbah Masdu’ah menyadari ada yang tidak beres.
Saat dicium, air tersebut mengeluarkan bau berkarat, padahal sebelumnya tidak ada bau sama sekali. Bahkan, air itu disertai dengan gumpalan putih-putih kecil menyerupai sabun.
“Airnya seperti air bercampur sabun mandi. Bahkan juga dibuat basuh tangan, saat kering itu samar-samar licin di telapak,” tuturnya.
Temuan baru ini membuat Mbah Masdu’ah semakin khawatir, mengingat air adalah kebutuhan dasar sehari-hari. Ia berencana segera melaporkan temuan ini ke pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Plosolor.
“Kalau terus seperti ini ya nggak tenang saja sih kalau saya,” terangnya.
Warga lain yang juga terdampak pencemaran limbah, Linda, menambahkan bahwa beberapa hari lalu tandon air bersih dari PT SGN MKSO diambil dan diganti dengan pengeboran sumur baru.
Namun, ia menolak karena kondisi air di rumahnya saat ini masih bercampur limbah, dan diperkirakan tidak layak dipakai untuk kebutuhan setiap hari.
“Ya jelas tidak mau lah, la wong kondisi air di rumah saya masih seperti ini. Kalau ini (tandon dan airnya) diambil, saya mau pakai apa?,” tandas Linda.