Temuan Kerangka Manusia Dicor di Blitar, Pelaku Mengaku ke Keluarga Jika Istrinya Kabur dengan Pria Lain

Blitar
Caption: Subagio, salah satu kerabat SH saat melihat TKP temuan kerangka manusia, Jumat (24/11/2023). Doc: Bahtiar/Metaranews.co

Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Kasus temuan kerangka manusia yang dicor di dalam kamar sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa timur, mulai terkuak.

Belakangan diketahui bahwa korban bernama Fitriani tersebut dihabisi oleh suaminya sendiri, SH, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Blitar Kota.

Bacaan Lainnya

Subagio, salah satu kerabat SH mengatakan, Fitriani sudah tak terlihat sejak tahun 2021.

Sebelumnya, tak ada yang janggal dari kehidupan rumah tangga SH dan Fitriani. Keduanya bahkan dikarunia dua orang anak laki-laki yang kini dirawat oleh Bagio.

Namun, Fitriani memang sempat memiliki hubungan dengan pria lain. Saat itu, SH meminta agar Fitriani memilih antara dirinya atau pria lain tersebut, dan sang istri lebih memilih pergi bersama pria lain.

“Kurang lebih sekitar tahun 2021 Fitriani kembali ke sini, setelah sebelumnya sama SH ini diserahkan ke pria lain itu. Itu terakhir ketemu sama Fitriani. Setelah itu SH ini kalau ditanya kemana istrinya, jawabnya keluar kota sama pria lain,” ujar Bagio.

Dua tahun berlalu tidak pernah ada yang tahu nasib Fitriani. Sementara SH masih sering pulang ke rumah.

Hingga akhirnya, sekitar dua bulan lalu SH menjual rumahnya kepada kakaknya sendiri bernama Domirotun. SH menjual rumah peninggalan orang tuanya itu untuk membuka usaha kafe di daerah Kediri.

“Alasannya mungkin juga faktor ekonomi, atau kemungkinan juga sudah enggak betah tinggal di sini. Memang katanya mau pindah, tidak tinggal di desa sini lagi,” tuturnya.

Dua bulan usai dijual dengan harga Rp 105 juta, pemilik baru hendak merenovasi rumah.

Menurut Bagio, orang pertama yang menaruh kecurigaan terhadap kamar yang selalu digembok dan terdapat lantai cor baru di dalamnya adalah kakak SH sendiri, bernama Roikan, yang membantu Domiratun merenovasi rumah.

Sebelumnya, SH mengaku kepada keluarganya bahwa kamar tersebut sengaja digembok untuk mengubur benda pusaka berupa keris.

“Awalnya tidak ada kecurigaan. Justru yang menaruh kecurigaan itu kakaknya sendiri, namanya Roikan. Karena curiga dengan lantai baru itu akhirnya dibongkar,” lanjut Bagio.

Bagio menjelaskan, dirinya sempat membantu Roikan membongkar lantai tersebut.

Awalnya tidak ditemukan apapun, hanya tumpukan berlapis batu bata dan bata merah. Hingga akhirnya di bawah tumpukan batu bata dan bata merah itu ditemukan rambut manusia.

“Awalnya itu rambut, setelah itu baru kelihatan tulang manusia, dan terlihat tengkorak kepala manusia. Dalamnya saya ukur hanya sekitar satu meter,” beber Bagio.

Bagio melanjutkan, posisi kerangka saat ditemukan seperti sedang jongkok.

Setelah digali lebih jauh oleh polisi, ditemukan pula perhiasan berupa anting.

“Waktu saya angkat dari dada masih ada kulit kering, namun bagian belakang sudah hancur. Di dalam situ terus ditemukan anting dan pakaian kaus berwarna putih,” tutup Bagio.

Pos terkait