Metaranews.co, Kota Kediri – Tim Pengadaan Tanah (TPT) Tol Kediri-Tulungagung akan mengebut proses pembebasan lahan untuk akses jalan dari Kota Kediri menuju Bandara Dhoho.
Akses jalan tersebut nantinya akan saling terhubung mulai dari Kelurahan Semampir Kota Kediri hingga Desa Tiron Kabupaten Kediri yang menjadi pintu masuk bandara.
“Awal tahun ini targetnya fokus untuk mengejar akses ke bandara, yakni dari Kelurahan Semampir sampai ke Desa Tiron. Kami harus ditarget bisa beres (pengadaan tanah) maksimal April (2024),” jelas Ketua TPT Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Linanda Krisni Susanti, Selasa (6/2/2024).
Linanda mengatakan, seluruh warga terdampak proyek Tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Semampir setuju atas rencana pembebasan lahan tersebut.
Setidaknya ada 66 bidang tanah di Kelurahan Semampir yang terdampak salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kediri Raya itu.
Menurut Linanda, masing-masing pemilik lahan terdampak di Kelurahan Semampir telah melakukan pengosongan usai menerima pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK).
Saat ini, lanjut Linanda, hanya ada satu warga yang pembayaran belum kelar.
“Menyisakan satu warga penjual rawon. Sebelumnya dia mengajukan keberatan, namun sudah keluar putusan dari MA, nilainya tetap mengacu nilai appraisal,” paparnya.
“Kita dekati lagi penjual rawon dan sudah setuju, sekarang dalam proses pemberkasan,” tambahnya.
Linanda melanjutkan, tidak hanya lahan milik warga saja yang terdampak proyek Tol Kediri-Tulungagung, sejumlah aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri juga terdampak, seperti Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri.
“Kalau aset-aset tersebut kami akan mengikuti dari Pemkot (Kediri). Ranah instansi kan tidak boleh dibayarkan dengan uang, yaitu dengan tanah atu bangunan pengganti,” pungkasnya.