Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Keluhan wisatawan terkait kebersihan dan fasilitas toilet di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) direspon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebersihan kawasan, mengklaim bahwa toilet di sekitar bundaran SLG kewenangannya di luar DLH.
“Bangunan yang menuju bundaran monumen dan bundaran SLG itu pengelolaannya di bagian umum, bukan ranah kami,” ujar Kabid Sampah dan Pengelolaan Limbah P3 DLH Kabupaten Kediri, Meika Dwi Nastiti Mulyaningsih, saat ditemui METARA, Selasa (20/5/2025).
Meika menerangkan bahwa wilayah kerja DLH Kabupaten Kediri di kawasan Monumen SLG terbatas pada taman dan fasilitas di dalamnya, tidak termasuk bangunan-bangunan yang mengarah ke bundaran dan area SLG.
Kendati demikian, pihaknya akan mempertimbangkan keluhan wisatawan – baik domestik maupun mancanegara – terkait fasilitas yang kurang memadai tersebut.
“Secepatnya akan kami koordinasikan dengan pihak terkait. Kami akan terus lakukan intervensi untuk meningkatkan kenyamanan para wisatawan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Meika menyadari pentingnya kebersihan bangunan di ikon kebanggaan Kabupaten Kediri tersebut, guna menarik wisatawan dari luar daerah.
Terkait kebersihan di kawasan SLG, Meika menuturkan bahwa DLH telah menyiagakan puluhan petugas kebersihan yang bekerja secara bergilir dalam tiga shift setiap harinya.
Langkah ini diambil untuk memaksimalkan kebersihan di sekitar monumen.
“Ada 23 unit dalam sehari, sistemnya kami gilir jadi tiga jam kerja dalam sehari. Jadi kadang setelah dibersihkan kan pasti masih ada para pengunjung di kawasan itu, namanya juga kawasan tak pernah sepi,” ucap Meika.
Oleh karena itu, Meika juga mengharapkan kesadaran wisatawan untuk turut menjaga kebersihan di kawasan Monumen SLG.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai kebersihan yang telah menjadi budaya luhur.
“Terlebih media sosial di Kabupaten Kediri lah, jadi mari kita lebih wujudkan lagi tag line dari Kediri Berbudaya. Kan budaya orang terdahulu suka dengan yang namanya kebersihan. Saya mengajak kita semua untuk andil dalam hal ini,” tutup Meika.
Diberitakan sebelumnya, Monumen SLG Kediri menuai kritik pedas dari wisatawan yang mengeluhkan kondisi toilet yang tidak disertai pintu dan berbau alias pesing. Kondisi toilet yang demikian sangat mengecewakan wisatawan.