Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Warni Jamu Nuswantoro sebagai rangkaian kegiatan Khadiri Mawarna digelar hari ini, Kamis (14/11/2024), di Waroeng Setono Goerih, Jalan Untung Suropati, Kelurahan Pakelan, Kecamatan Kota, Kota Kediri.
Acara Warni Jamu Nuswantoro yang digelar oleh Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri bersama Yayasan Omah Panji itu bertujuan untuk mengenalkan jamu tradisional kepada masyarakat, terutama berkaitan dengan kekayaan lokal peninggalan nenek moyang.
“Program di mana proses mengenalkan pada masyarakat terkait kekayaan lokal kita, terutama jamu agar lebih bisa didalami dan dimengerti oleh masyarakat, agar bisa dipakai sebagai kehidupan sehari-hari,” ujar Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri, Yowono Wahyu Alam.
Wahyu mengatakan, pada era sekarang ini penting mengonsumsi jamu tradisional. Menurutnya, dengan mengonsumsi jamu tradisional, maka masyarakat bisa menjaga daya tahan tubuh.
“Semakin banyak dengan mengenalkan jamu paling tidak, nanti ada satu program pemerintah yaitu program penguatan kemasyarakat. Dengan melalui jamu agar masyarakat kita sehat, terhindar dari penyakit,” jelasnya.
Wahyu melanjutkan, sebenarnya jamu tradisional sangat mudah didapatkan di lingkungan masing-masing.
Jamu yang sudah ada sejak era nenek moyang tersebut diwariskan secara turun-temurun, dan terbukti dapat menjaga kesehatan maupun penyembuhan suatu penyakit.
“Pembuatannya sangat mudah sekali, daun-daunan atau rempah-rempah kita geprek, kemudian kita minum. Kemudian kita rasakan khasiatnya,” tuturnya.
Untuk diketahui, kegiatan Warni Jamu Nuswantoro ini digelar sebagai rangkaian kegiatan Khadiri Mawarna, untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Sejumlah acara lain digelar dalam kegiatan tersebut, seperti pameran lukisan, lomba mewarnai tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, pelatihan kontruksi, dan reproduksi patung, serta pelatihan kaligrafi aksara kawi.