Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Kudeta yang dilakukan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terhadap Abdurrahman Wahid alias Gus Dur saat Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Ancol, Jakarta Utara, tahun 2008 lalu masih menyimpan luka bagi Yenny Wahid.
Konflik tersebut sampai saat ini masih terus terjadi, yakni antara putri Gus Dur Yenny Wahid dan Cak Imin. Hingga menjadi perseteruan yang turut mewarnai dinamika politik jelang Pilpres 2024.
Saat menghadiri kegiatan peringatan hari lahirnya Gus Dur di Lapangan Tebuireng, Yenny Wahid mengajak semua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur untuk tetap satu komando dalam menghadapi Pilpres 2024.
“Dalam menghadapi Pilpres saya minta agar kalian bersedia untuk menunggu keputusan saya,” ujarnya.
Keputusan Yenny Wahid untuk menaruh hati pada salah satu partai akan segera ia umumkan pada Oktober 2023 mendatang.
“Insyaallah terakhir kali putuskan bulan Oktober,” kata dia.
Ditanya soal dukungannya, Yenny mengatakan apabila ia hanya akan memilih antara dua Bacapres saja.
“Hanya dua saja, Prabowo dan Ganjar,” jelasnya.
Pada kegiatan itu, ia juga menyebut agar Barikade Gus Dur tetap besar hati meski partainya telah dikudeta oleh kubu Cak Imin, yang saat ini telah mendeklarasikan bakal maju menjadi Cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
“Jangan dibenci, kita doakan saja agar orang tersebut dapat hidayah, dan hatinya betul-betul untuk masyarakat,” tandas Yenny dalam pidatonya.