Metaranews.co, Jawa Timur – Menunaikan ibadah haji adalah keinginan seluruh umat Islam di seluruh dunia. Tak terkecuali Yunus Abdurrahman, pira asal Malang, Jawa Timur.
Sekilas, tak ada yang mengejutkan dari Yunus, keinginannya untu ibadah haji sama seperti orang lainnya. Namun, ada yang membedakan.
Jika sebagian besar orang akan menunggu jadwal keberangkatan menuju tanah suci yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama (Kemenag), Yunus mempunyai pemikiran berbeda.
Ia tak sabar untuk segera mengunjungi Mekkah dan menunaikan Ibadah Haji. Lantas, hal yang ia lakukan sungguh diluar dugaan. Ia memilih untuk bersepeda dari Malang ke Mekkah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima itu.
Yunus memutuskan memilih moda transportasi sepeda ketimbang pesawat terbang karena ingin menunaikan ibadah haji tanpa harus antre panjang dari Kemenag.
Melansir Dream.co.id Kisahnya ini pun selalu ia bagikan lewat akun TikTok pribadinya @yunusabdurrahman3. Diketahui, Yunus mulai perjalanannya dari Malang, Jawa Timur ke Mekkah pada akhir tahun 2022 lalu.
Ia memilih untuk mengayuh sepeda dan selama di perjalanan, Yunus menggunakan aplikasi GPS MAP dan WAZE guna membantunya selama di perjalanan menemukan arah..
Sebelum berangkat, ia merancang rutenya menuju Mekkah. Ia berangkat dari Malang, Indonesia kemudian ke Malaysia, Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Pakistan, Orang, Oman, Uni Emirat Arab lalu Mekkah.
Ia menargetkan tiba di Mekkah pada awal Juni 2023 tepat saat musim haji berlangsung sejak memulai keberangkatan pada akhir tahun 2022 lalu. Perjalanan yang Yunus tempuh memang tidaklah mudah, terlebih dia hanya menggunakan sepeda.
Kabar terbaru, pada Selasa (11/4/2023) kemarin, Yunus dan rekannya itu sudah tiba di Oman. Artinya, ia hanya perlu melewati satu negara lagi untuk sampai ke tujuan utamanya.
Seperti disinggung diawal, Yunus selalu mengunggah perjalanannya lewat akun TikTok pribadinya. Lebih lanjut, setibanya di Oman, ia sudah tidak menggunakan sepedanya lagi, melainkan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Yunus mengaku tidak selalu mengayuh sepedanya dalam perjalanan ke Mekkah. Hal ini dipengaruhi oleh situasi dan keadaan negara yang dilaluinya.
Selain itu, biaya pengiriman yang cukup mahal juga menjadi faktor. Saat memasuki Oman, sepeda Yunus tidak bisa dibawa sehingga ditinggalkannya di Karachi, Pakistan.
Yunus optimis meski berjalan kaki, ia harus tiba di Mekkah pada akhir Juni 2023, sebelum Idul Adha 1444 H. Selama bersepeda dari Malang menuju Mekkah, Yunus menemukan banyak pengalaman menarik dengan sesama warga Indonesia yang ditemuinya selama perjalanan.
Yunus berbagi pengalamannya saat berkumpul bersama WNI lainnya dan KBRI Dhaka, Bangladesh. Selama di Pakistan, Yunus menghadiri peringatan abad ke-1 NU bersama warga Indonesia di sana.
Ia juga senang jalan-jalan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan menyantap makanan lokal.