Metaranews.co, Kesehatan – Istilah epilepsi merupakan istilah yang mengacu pada suatu kondisi medis yang sering kita dengar, namun kebanyakan orang belum memahami arti sebenarnya. Banyak masyarakat di Indonesia yang menyebut penderita epilepsi sebagai orang yang kesurupan atau sakit jiwa. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi penderita epilepsi.
Apa itu epilepsi?
Epilepsi merupakan penyakit saraf, yaitu kelainan yang terjadi pada otak yang ditandai dengan serangan kejang secara tiba-tiba. Kejang ini terjadi karena pola aktivitas listrik abnormal di otak.
Saat mendengar kata kejang, apa yang pertama kali terlintas di benak Anda? Mungkin Anda akan berpikir atau membayangkan seseorang tergeletak di lantai dan kehilangan kendali atas tubuhnya. Meskipun kejang seperti itu memang ada, namun bisa muncul dalam berbagai gejala.
Secara garis besar kejang ada dua jenis, yaitu kejang umum dan kejang parsial.
- Kejang umum adalah kejang yang menyerang seluruh otak, sedangkan kejang parsial hanya menyerang sebagian otak saja.
Jenis kejang umum yang paling sering adalah kejang tonik-klonik. Kejang ini diawali dengan hilangnya kesadaran, kekakuan otot, dan diikuti hilangnya kendali atas berbagai fungsi tubuh.
Kejang parsial dapat dibedakan menjadi kejang parsial sederhana dan kejang parsial kompleks.
- Kejang parsial sederhana terjadi saat terjaga dan sering digambarkan sebagai aura. Kejang ini menimbulkan gejala seperti mencium atau merasakan sesuatu yang tidak biasa, dan melihat kilatan cahaya.
- Kejang parsial kompleks adalah kejang yang menimbulkan gejala seperti menatap kosong dan tidak responsif terhadap lingkungan sekitar.
Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya epilepsi umumnya adalah cedera otak yang dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti kondisi genetik atau komplikasi saat melahirkan. Namun ada juga yang penyebabnya idiopatik, atau dengan kata lain tidak dapat diketahui meski telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Tindakan pertama
Hal pertama yang harus dilakukan saat mengetahui orang terdekat atau keluarga Anda mengidap epilepsi adalah berkonsultasi dengan dokter. Beberapa tes dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Setelah didiagnosis, pasien akan diberikan obat antiepilepsi. Namun perlu diperhatikan bahwa obat ini ditujukan untuk mengurangi kejang, bukan menyembuhkan epilepsi. Meski begitu, obat-obatan tersebut dapat membebaskan penderitanya dari kejang-kejang yang mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga sedikit demi sedikit obat-obatan tersebut dapat membantu penderitanya menjalani kehidupan dengan normal.