Ini Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui, Bikin Alergi?

ilustrasi sayur terong (unsplash)
ilustrasi sayur terong (unsplash)

Metaranews.co, Kesehatan – Terong merupakan makanan yang kaya akan serat, vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Melansir dari laman Healthline, serat pada terong mampu menurunkan gula darah dengan memperlambat laju pencernaan dan penyerapan gula.

Bahan makanan populer berwarna ungu ini juga mengandung antioksidan tinggi, zat yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan manfaat antioksidan untuk mencegah berbagai jenis penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker. Tak hanya itu, manfaat sayuran dari kelompok nightshade juga rendah kalori sehingga sangat baik dikonsumsi di tengah program penurunan berat badan.

Kaya akan manfaatnya, lantas adakah efek samping terong bagi kesehatan?

Efek samping terong

Dikenal luas sebagai sayuran, terong secara teknis adalah buah, tepatnya buah beri karena berasal dari satu bunga. Namun karena rasanya yang cenderung tidak asam dan tidak manis seperti buah pada umumnya, membuat dunia kuliner mengkategorikan terong sebagai sayuran.

Banyaknya manfaat sayuran ini seringkali mengaburkan efek samping yang dapat timbul. Misalnya saja, meski jarang terjadi, mengonsumsi terong ternyata dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Berikut efek samping dari terong bagi kesehatan tubuh:

Alergi

Mengonsumsi terong bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.

Sama seperti alergi makanan lainnya, orang dengan sensitivitas tinggi terhadap terong akan mengalami beberapa gejala umum, seperti:

  • Bibir, lidah, atau tenggorokan gatal.
  • Batuk.
  • Sakit perut atau kram.
  • Muntah.
  • Diare.

Meski terlihat tidak berbahaya, dalam beberapa kasus alergi terong juga dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang berpotensi mengancam nyawa.

Keracunan

Terong merupakan bagian dari kelompok sayuran nightshade, bersama dengan tomat, kentang, dan paprika.

Nightshades mengandung alkaloid, termasuk solanin, yang berpotensi beracun.

Senyawa kimia solanin berfungsi melindungi tanaman ini saat masih dalam tahap perkembangan.

Namun terong hanya mengandung sedikit solanin sehingga relatif aman dikonsumsi dalam jumlah sedikit.

Menghambat penyerapan zat besi

Efek samping terong selanjutnya adalah berpotensi menghambat penyerapan zat besi. Efek ini muncul karena kandungan nasunin, suatu zat fitokimia atau tumbuhan pada terong yang mampu mengikat zat besi dan mengeluarkannya dari sel-sel tubuh.

Proses pembuangan ini disebut khelasi besi, dan berguna bagi orang yang memiliki terlalu banyak zat besi. Sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang mengandung nasunin dalam jumlah banyak atau berlebihan.

Pos terkait