Metaranews.co, KEDIRI – Keinginan siswa-siswi untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kediri sepertinya harus ditahan kembali. Sebab rencana sistem pembelajaran dengan datang ke sekolah secara total tersebut ditunda atau dibatalkan. Hal ini mengingat meningkatnya kasus Covid-19 baru-baru ini.
Untuk jenjang sekolah dasar (SD) salah satunya, sejumlah sekolah masih menerapkan PTM 50 persen. Seperti di SDN Tegalan, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, yang belum sempat menerapkan sistem PTM secara penuh.
Kepala Sekolah SDN Tegalan Desa Tegalan Dauman Cholid mengatakan, rencana penerapan PTM 100 persen sebenarnya akan dilakukan pada (14/2) mendatang. Hanya saja rencana itu batal, sehingga pembelajaran di sekolahnya masih dibatasi.
Saat ini, pembelajaran yang dilakukan di sekolahnya tersebut tetap membagi siswanya menjadi beberap sesi dan sistem yang di terapkan daring dan luring. Itu sesuai peraturan bahwa PTM 50 persen.
“Kita bagai berbagai sesi. Untuk Kelas Ganjil masuk hari Senin, Rabu, Jumat,” ujarnya.
Sementara untuk kelas yang jumlah siswanya lebih dari 16 anak, maka akan dibagi dua sesi. Yakni pagi dan siang.
Dauman menambahkan, durasi pembelajaran juga di kurangi. Selain pembagian sesi untuk mencegah terjadinya kerumunan, di sana juga menerapkan protokol kesehatan. Tempat cuci tangan juga terus disiapkan dan mengingatkan kembali pada siswa tentang kebiasaan mencuci tangan.
“Sebelum masuk di tes suhu tubuh, siswa disemprot handsanitaizer dan memakai masker selama di sekolah,” tambah Dauman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Sujud Wijanarko mengungkapkan, untuk mencegah klater baru dari Sekolah ia memastikan untuk mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Pihaknya juga akan melakukan pembatasan ketat bahkan sampai penutupan sementara di sekolah yang di dapati ada kasus Covid- 19.
“Seluruh sekolah Baik TK, SD, SMP masih kita terapkan PTM 50 persen, jika ada satu saja yang terkonfirmasi covid, akan kita hentikan PTM 5 hari,” tegasnya.
Dengan jumlah kasus yang tinggi di Kabupaten Kediri, sujud belum memutuskan untuk apakah akan dilakukan pembelajaran daring. Hingga saat ibi pihaknya masih melihat perkembangan kasus yang ada apakah meningkat atau menurun.
“Kita belum berani menyatakan dalam 2 Minggu ini PTM akan seperti apa. Kita masih melihat perkembangan kasus nanti,” pungkasnya. (itn/dd)