Depresi yang tidak diobati
Selain itu, stres dan depresi seringkali membuat seseorang menyesali hidupnya dan menganggap tidak ada yang mencintainya. Sehingga, dengan perasaan negatif yang menumpuk bunuh diri menjadi jalan untuk mengakhirinya.
Perilaku impulsif
Hal ini perlu pendampingan agar tidak memunculkan pikiran negatif yang beresiko untuk mengakhiri hidup.
Masalah dalam kehidupan sosial
Dengan menyakiti diri sendiri, beberapa dari mereka berpikir bahwa tindakan ini dapat membangunkan orang yang menyakitinya.
Konsumsi alkohol dan obat-obatan
Tidak sedikit, delusi atau halusinasi menjadi penyebab seseorang melakukan tindakan bunuh diri.
Gangguan jiwa lainnya
Jika seseorang memiliki penyakit mental atau gangguan mental, umumnya berbahaya untuk tidak diawasi. pada orang dengan gangguan kepribadian seperti:
- antisosial dan asosial
- gangguan bipolar,
- gangguan kepribadian ambang,
- gangguan pasca trauma (PTSD), dan
- gangguan kepribadian narsistik.
Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pengawasan dan pengobatan secara rutin sesuai resep dari dokter.
Pengalaman buruk yang memicu trauma
Trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak bisa terbentuk di alam bawah sadar seseorang. Pada akhirnya, akan sulit untuk keluar dari trauma tersebut.
Beberapa situasi yang dapat memicu trauma antara lain:
kekerasan fisik dan pelecehan verbal,
kekerasan seksual juga
kehilangan orang yang dicintai.
Trauma dapat menghalangi seseorang, apalagi jika dia tidak mampu memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri. Kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri.
Menderita penyakit tertentu
Beberapa penyakit dapat memicu pikiran untuk bunuh diri pada seseorang. Kondisi ini terjadi karena orang tersebut percaya bahwa penyakit tersebut akan menjadi akhir hidupnya.
Misalnya, seseorang yang didiagnosis dengan HIV mungkin merasa hidup tidak ada gunanya karena tidak ada obat untuk penyakit ini. Pikiran-pikiran ini kemudian meningkatkan risiko bunuh diri.