Metaranews.co, Blitar – Banjir bandang di Kabupaten Blitar membuat balai desa di Kecamatan Sutojayan difungsikan sebagai tempat pengungsian. Sekitar 150 warga diungsikan ke balai Desa Sukorejo dan Sutojayan. Hal ini membuat BPBD Kabupaten Blitar mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Sutojayan. Petugas melakukan penjemputan warga untuk diungsikan.
“Iya petugas sudah di lokasi untuk evakuasi warga. Ada dua posko pengungsian yang kami siapkan. Yaitu di Balai Desa Sutojayan dan Balai Desa Sukorejo,” ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto.
Ia menerangkan dari ratusan warga yang diungsikan merupakan orangtua, anak-anak dan warga disabilitas. Langkah ini diambil lantaran, sirene Bendungan Serut, Kabupaten Blitar telah menyala. Ini sebagai tanda adanya peningkatan volume air di bendungan tersebut. Peningkatan volume air bendungan itu ternyata membuat banjir di desa sekitar termasuk Desa Sukorejo dan Sutojayan.
“Kemudian, untuk kondisinya sekarang ada beberapa rumah yang tenggelam sekitar satu meter. Ini warganya kami evakuasi. Kemungkinan akan bertambah juga,” terang Ivong.
Ada beberapa desa yang terdampak banjir seperti Desa Sumberjo, Desa Sukorejo, Desa Jinglong, Desa Gondanglegi, dan kelurahan Kalipang. Semua desa tersebut merupakan termasuk kawasan Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Tak hanya itu, beberapa jalan utama dan alternatif juga ditutup total oleh petugas. Hal ini dikarenanakan luapan banjir. Untuk diketahui, wilayah Blitar diguyur hujan sejak Minggu (16/10/2022) malam hingga Senin (17/10/2022) pagi. Sehingga, air banjir merendam beberapa rumah di beberapa kecamatan di Kabupaten Blitar.