Metaranews.co, Nganjuk – Petani tebu yang tergabung dalam Garda Kabupaten Nganjuk mendeklarasikan dukungan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Para petani tebu ini mendukung penuh Erick Thohir agar maju sebagai calon presiden (Capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Deklarasi dukungan ini dibacakan puluhan petani tebu di Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, kami petani tebu Kabupaten Nganjuk mendukung penuh Bapak Erick Thohir sebagai calon presiden,” ujar Koordinator Garda Kabupaten Nganjuk, Suparno, diikuti puluhan petani tebu.
Dalam deklarasi tersebut, turut dibacakan lima harapan petani tebu di Kabupaten Nganjuk. Pertama, petani tebu ingin merasakan manisnya gula dan hidup sejahtera.
“Kedua, petani tebu tidak ingin dipinggirkan dan ingin menjadi pahlawan pangan nasinal. Tiga, petani tebu merasa belum diprioritaskan karena adanya gula impor yang menjadi kebijakan utama,” beber Suparno.
Poin keempat, lanjut Suparno, petani tebu ingin swasembada gula. Kelima, petani tebu menginginkan pemimpin yang berkualitas, berjiwa muda, pekerja keras, bersih, jujur, dan antikorupsi.
“Oleh sebab itu kami petani tebu Kabupaten Nganjuk membutuhkan sosok pemimpin yang mengayomi dan berpihak kepada petani tebu, sehingga dapat memperjuangkan kepentingan petani tebu,” kata dia.
“Kami bersepakat bahwa pemimpin masa depan Indonesia yang memenuhi kriteria untuk diajukan sebagai calon presiden tahun 2024 adalah Bapak Erick Thohir,” lanjut Suparno.
Suwadi, petani tebu asal Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, menganggap Erick Thohir merupakan sosok yang mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani tebu di tanah air.
“Petani tebu seperti saya ingin Pak Erick Thohir menjadi presiden untuk mengawal petani tebu, membantu alat tebang, pupuk, dan kesejahteraan petani, harga gula juga dikawal,” tutur Suwadi usai deklarasi.
Di antara problem yang dihadapi para petani tebu, kata Suwadi, yakni langkanya pupuk anorganik subsidi.
Karena masalah ini, Suwadi mengaku ‘terpaksa’ memakai pupuk nonsubsidi kendati harganya memberatkan petani.
“Selama ini saya menggunakan pupuk nonsubsidi hampir tiga tahun,” akunya.
Menurut Suwadi, selama ini pupuk subsidi lebih diperuntukkan buat petani palawija, bukan petani tebu seperti dirinya. Untuk itu, ia berharap ada perubahan kebijakan agar petani tebu terbantu.
“Maka dari itu, diharapkan dengan dukungan kepada Pak Erick Thohir bisa membantu petani tebu di wilayah Nganjuk pada umumnya,” pungkas Suwadi.(E2)