Inflasi Kota Kediri Bulan Juni Tembus 0,78 Persen

Metaranews.co, Kediri – Pemkot Kediri bersama Badan Pusat Statistik Kota Kediri kembali merilis data inflasi bulanan bulan Juni 2022 yang diketahui sebesar 0,78 Persen.

Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan, angka tersebut mencerminkan daya beli masyarakat Kota Kediri yang semakin membaik pasca bangkit dari Pandemi Covid-19, Jumat (1/7).

“Saat ini terjadi kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan sehari-hari di berbagai daerah. Dengan tingkat inflasi demikian menunjukkan masyarakat Kota Kediri tingkat ekonominya mulai merangkak naik dibuktikan dengan daya beli yang baik,” ujarnya. Lilik juga mengemukakan tingkat inflasi komulatif Kota Kediri berhasil duduki posisi terkecil di Jawa Timur.

Lilik menguraikan sepuluh komoditas penyumbang inflasi, antara lain: cabai rawit inflasi sebesar 0,276 persen; telur ayam ras inflasi sebesar 0,104 persen; cabai merah inflasi sebesar 0,048 persen; sabun mandi inflasi sebesar 0,080 persen; bawang merah inflasi sebesar 0,043; air kemasan inflasi sebesar 0,035; ikan goreng inflasi sebesar 0,032 persen; tukang bukan mandor inflasi sebesar 0,031 persen; bubur sebesar 0,030 persen; serta rokok kretek filter sebesar 0,027 persen.

Di samping sepuluh komoditas di atas, terdapat pula sepuluh komoditas yang menghambat inflasi, di antaranya: minyak goreng deflasi sebesar -0,043%; daging ayam ras deflasi sebesar -0,023%; bawang putih deflasi sebesar -0,022%; emas perhiasan deflasi sebesar -0,018%; apel deflasi sebesar -0,018%; tongkol diawetkan deflasi sebesar -0,017%; beras sebesar -0,014%; tempe deflasi sebesar -0,011%; sawi hijau bubuk deflasi sebesar -0,010%; dan wortel deflasi sebesar -0,010%.

Lilik menyebutkan beberapa hal yang patut diwaspadai masyarakat Kota Kediri pada bulan Juli mendatang, antara lain: kebijakan pelonggaran penggunaan masker dapat meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat di pusat keramaian, momentum Idhul Adha yang menaikkan beberapa harga komoditas akibat naiknya permintaan konsumen, serta perubahan iklim secara ekstrim dapat menyebabkan penurunan pasokan komoditas pangan tertentu.

Pihaknya bersama Pemkot Kediri akan melakukan berbagai upaya guna mengendalikan inflasi bulan mendatang, seperti melakukan pemantauan harga komoditas melalui kegiatan operasi pasar. “Kita akan meningkatkan kolaborasi, koordinasi, dan pemantauan harga bahan-bahan kebutuhan di pasar,” jelas Lilik. Ia mengaku kegiatan operasi pasar tidak hanya melibatkan BPS bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), akan tetapi orang nomor satu di Kota Kediri pun turut terjun ke lapangan. “Kemarin sempat Pak Wali ikut serta memantau ke pasar-pasar, ada Disperdagin juga untuk mengecek stabilitas harga di pasar,” ungkapnya.

Pada kesempatan lain, Chevy Ning Suyudi, Kepala Bappeda Kota Kediri menyampaikan bahwa di momen menjelang Idul Adha ini, Pemerintah Kota Kediri terus memperhatikan kesehatan hewan ternak dan adanya peningkatan permintaan ternak untuk kurban. Untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah mengupayakan obat-obatan dan vitamin baik secara mandiri, maupun bantuan dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Hingga saat ini, tingkat kesembuhan hewan ternak cukup tinggi dan belum ada yang meninggal, seraya berharap kondisi ini dapat dipertahankan. Vaksinasi tahap pertama sebanyak 500 dosis pada sapi perah dan sapi potong juga telah dilakukan. Untuk memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak, Pemkot Kediri juga mendirikan pos check point hewan ternak di beberapa titik, serta melakukan pemantauan dan pendampingan pada pasar hewan yang kembali dibuka pada akhir Juni.

Chevy juga mengungkapkan bahwa tidak hanya hewan ternak saja yang perlu diperhatikan, namun komoditas-komoditas lain yang berpotensi mengalami peningkatan harga seperti beberapa komoditas pertanian yang rentan terserang penyakit dan mengalami penurunan produksi karena curah hujan tinggi seperti cabai, tomat, bawang merah, dan juga komoditas yang harganya stabil tinggi seperti telur ayam ras karena meningkatnya biaya pakan. Selain itu perlu mewaspadai permintaan bahan dan bumbu dapur untuk masakan-masakan khas Idul Adha.

Terakhir, pimpinan Bappeda tersebut mengutarakan bahwa Pemerintah Kota Kediri melalui TPID akan terus mengupayakan untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, baik dalam ketersediaan, kualitas barang pokok maupun keterjangkauan harganya untuk menjaga inflasi tetap stabil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *