Metaranews.co, Kediri – Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri melaksanakan pelantikan direktur untuk masa jabatan 2022-2026 bertempat disalah satu hotel Kota Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Fauzan Adima yang turut hadir dalam acara tersebut, dalam sambutannya memberi pesan kepada Direktur RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan yang sudah dilantik untuk tidak membeda-bedakan pelayanan untuk pasien BPJS atau umum.
“Mengingat effort kami melindungi masyarakat dengan menyisihkan APBD khusus untuk Universal Health Coverage (UHC), maka jangan membedabedakan layanan pada pasien BPJS maupun umum. Harus setara, sama-sama cepat ditangani dengan baik,” ungkap Fauzan Adima, Sabtu (23/7).
Universal Health Coverage atau Cakupan kesehatan semesta sendiri adalah komitmen Pemerintah untuk menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas dan efektif. Terlebih saat ini cakupan UHC di Kota Kediri telah mencapai 97,71%.
“Hal ini menandakan mayoritas masyarakat Kota Kediri telah terjamin layanan kesehatannya, dan Pemkot Kediri pun akan berupaya untuk segera mencapai cakupan 100%,” tandasnya.
Dalam acara tersebut, RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan kembali melantik Zainul Arifin sebagai direktur, yang sebelumnya ia jabat pada periode 2018-2022 lalu. Oleh karena itu, Fauzan Adima berharap kerja sama antara Pemkot Kediri dengan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan tetap terjalin dengan baik.
“Saya sampaikan apresiasi atas dedikasi memimpin RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan
selama 5 tahun lalu, dan selamat melanjutkan
pengabdian pada masa bakti 2022-2026,” ucapnya.
“Saya berharap, hubungan baik antara Pemkot Kediri dan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan yang telah terjalin dapat terus dijaga dan ditingkatkan. Saya juga berpesan agar Dr. Zainul Arifin beserta jajaran dapat mempertahankan program unggulan yang ada, serta mengembangkan mutu, inovasi dan sarana prasarana pelayanan kesehatan,” pungkasnya.(E2)