Metaranews.co, Tulungagung – Dalam dua bulan terakhir, petugas Satpol PP Tulungagung telah mengamankan puluhan gelandangan dan pengemis (gepeng, red). Mirisnya, 80 persen gepeng di Tulungagung merupakan pendatang dari luar kota, (28/11/2022).
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Tulungagung, Yulius Rahma Isworo mengatakan, berdasarkan data dua bulan terakhir petugas Satpol PP Tulungagung sudah mengamankan sebanyak 69 gepeng yang berada di persimpangan Tulungagung. Hal ini menunjukan bahwa perilaku gepeng masih menjadi pemandanan yang biasa di Tulungagung.
“Dua bulan saja kami sudah menertibkan sebanyak 69 gepeng di beberapa persimpangan traffic light. Apalagi kemarin dalam momen HUT Tulungagung banyak sekali gepeng yang berkeliaran,” tuturnya.
Yulius menjelaskan, gepeng yang sudah dilakukan penertiban ternyata lebih banyak berasal dari luar kota. Dimana hampir 80 persen gepeng berasal dari luar kota dan 20 persen gepeng berasal dari dalam Tulungagung.
“Kalau gepeng dari Tulungagung sendiri itu tidak banyak. Malah kebanyakang gepeng yang kami tertibakan itu berasal dari luar Tulungagung,” jelasnya.
Sayangnya gepeng yang diamankan oleh Satpol PP Tulungagung hanya dilakukan penertiban dan pendataan saja. Pasalnya, yang memiliki kewenangan untuk melakukan tindak lanjut dari gepeng yang telah ditertibkan berada di dinas terkait.
“Kewenangan kami hanya sebatas menangkap dan melakukan pendataan saja. Dan setelah itu mereka dipulangkan. Apabila gepeng itu berasal dari Tulungagung maka kami juga akan panggil keluarga mereka ke kantor,” paparnya.
Yulius mengungkapkan bahwa untuk melakukan penertipan gepeng di Tulungagung, pihaknya masih kewalahan. Pasalnya, petugas yang dimiliki jumlahnya sangat terbatas. Sedangkan kawasan Tulungagung cukup luas.
“Anggota Satpol PP Tulungagung itu hanya sekitar 130 orang. Apabila melihat luasan Tulungagung, kira-kira petugas yang diperlukan mencapai 300 orang,” paparnya.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak membiasakan memberikan uang kepada gepeng di Tulungagung. Hal ini bertujuan agar meminimalisir keberadaan gepeng di Tulungagung.