Angka Konsumsi Ikan di Jatim Rendah, Anggota Komisi 4 DPRI Minta Pemda Gandeng Organisasi Emak-emak Kampanye Gemarikan

Anggota Komisi 4 DPR-RI, Anggia Ermarini usai memberikan materi tentang ekspor dan Gemarikan di Kota Kediri (Ubaidhillah/Metara)
Anggota Komisi 4 DPR-RI, Anggia Ermarini usai memberikan materi tentang ekspor dan Gemarikan di Kota Kediri (Ubaidhillah/Metara)

Metaranews.co, Kediri – Berdasarkan data Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP) ekspor komoditas perikanan Jawa Timur ke mancanegara tahun 2022 tertinggi secara nasional yang mencapai 381.477 ton per tahun 2022.

Sayangnya jumlah ini tidak dibarengi dengan tingkat konsumsi ikan, dimana diketahui untuk Jatim tingkat konsumsi ikan hanya mencapai 38,8 kilogram per kapita per tahun. Lebih rendah dari nasional 54 kilogram per kapita per tahunnya.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini meminta pemerintah aktif melakukan kampanye gemar makan ikan.

Sebab konsumsi ikan sangat penting bagi tubuh manusia terutama anak-anak, dan berguna untuk mengurangi angka stunting.

“Ikan memiliki nutrisi lengkap untuk anak-anak. Perlu kesadaran bersama, ikan tidak hanya dijual tapi juga dikonsumsi. Ironisnya, di beberapa tempat ikannya dijual dibelikan mie instan. Kesadarannya belum ada,” jelas Anggia di Kediri dalam Bimtek Ekspor Ikan di Hotel Grand Surya, Selasa (18/7/2023).

“Untuk meningkatkan konsumsi ikan, perlu ada kesadaran bersama, baik itu pemerintah yang aktif mensosialisasikan ke masyarakat dan juga kesadaran masyarakat pada umumnya juga dari orang tua,” lanjutnya.

Anggia juga menyebut pemerintah mempunyai program Gemarikan, yang merupakan program dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, dalam usahanya untuk meningkatkan konsumsi ikan terutama dalam hal pencegahan serta penurunan angka stunting di Indonesia.

“Gerakan ini perlu didorong lebih masif lagi, agar masyarakat bisa semakin sadar akan pentingnya mengkonsumsi ikan,” tambahnya.

Untuk menggabungkan gemarikan, pemerintah juga disarankan untuk bisa lebih menggandeng organisasi wanita. Lewat para ibu dalam organisasi tersebut, diharapkan program ini bisa lebih cepat diterapkan di masyarakat.

Hal itu mengingat peran penting para wanita, terutama ibu dalam kehidupan rumah tangga dan masyarakat.

“Ini sudah saya lakukan jauh sebelum di Komisi IV. Bisa menggandeng organisasi dengan massa yang besar. Seperti Fatayat, Muslimat NU, dan Muhammadiyah (Aisyiyah),” ujarnya lagi.

Peran organisasi, ditambahkan Anggia memang penting. Mengingat organisasi-organisas tersebut sering bertemu dengan masyarakat. “Mereka yang mengajari hidup lebih baik, melalui forum – forum kajian,” tambahnya.

Sementara itu, Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya 1 Suprayogi menuturkan selama ini pihaknya juga telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.

Salah satunya dengan membagikan berbagai olahan ikan UMKM kepada masyarakat, juga bersama Komisi IV DPR RI. “Bulan April lalu di Kediri, Blitar dan Tulungagung,” tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *