Arbanat, Jajanan Masa Kecil yang Sudah Jarang Ditemukan

Penjual jajan Arbanat Rambut Nenek (Istimewa)

Metaranews.co, Kediri – Jika mengingat masa kecil yang sering terlintas dibenak adalah mainan, tempat-tempat yang pernah dikunjungi semasa kecil dan makanan.

Nah membahas makanan, ada salah satu makanan yang sudah jarang ditemui dan mungkin hampir terlupakan, yakni Arbanat atau Rambut Nenek.

Bacaan Lainnya

Istilah rambut nenek diciptakan bukan karena bahannya yang menggunakan rambut seorang nenek. Namun karena bentuknya yang hampir mirip seperti rambut nenek-nenek.

Rambut nenek memang menjadi primadona bagi anak-anak pada dekade 90-an. Rasanya yang manis dengan tekstur yang lembut membuat sebagian dari mereka gagal move on dari makanan ini hingga sekarang.

Jika melihat jajanan ini tentu akan membuat sebagian  orang bernostalgia, mengingat kenangan saat masa kecilnya. Meski hampir sama dengan gulali, rambut nenek tidak lengket seperti gulali. Jajanan ini cenderung lembut dan mudah meleleh ketika di mulut.

Rambut nenek berasal dari Jawa Timur. Untuk membuatnya digunakan bahan yang mudah seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, bubuk vanilla, air dan perisai vanilla.

Meski demikian, proses pembuatannya membutuhkan teknik yang cukup sulit. Adonan harus dibuat membentuk helaian-helaian  tipis dan menyerupai rambut. Pembuatannya pun harus mengeluarkan tenaga ekstra dikarenakan harus berkali-kali ditarik agar tetap lentur.

Selain bentuknya yang unik, penjualnya terkadang juga menggunakan cara yang unik untuk menarik pembeli. Penjual arbanat biasa menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling kampung dan memainkan alat musik semacam rebab.

Cara tersebut tentu menarik minat para pembeli dan menjadi ciri khas penjual rambut nenek ini. Jajanan ini biasanya juga banyak ditemui di beberapa toko jajanan pasar tradisional daerah.

Sedangkan untuk harganya, rambut nenek rata-rata dijual dengan harga Rp 10.000 per ons. Namun, rambut nenek juga dinikmati dengan harga Rp 2.000 untuk anak-anak kecil. Harga rambut nenek dipatok cukup mahal, karena memang proses pembuatannya yang cukup sulit.

Saat ini, keberadaan penjual rambut nenek atau arbanat yang berkeliling sulit ditemui. Jajanan ini terbilang cukup langka.

Walau begitu, apabila dalam keadaan normal penjual jajanan ini biasanya bisa ditemukan di sekitar area sekolah yang banyak terdapat anak kecilnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *