Metaranews.co, Blitar – Pagar Nusa Blumbang Segoro menggelar Kejuaraan Pencak Silat bertajuk ‘Blumbang Segoro’ di Gedung Kesenian Aryo Blitar, Jalan Kenari, Nomor 21, Plosokerep, Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (25/12/2024).
Kejuaraan ini menjadi momentum penting untuk melestarikan seni pencak silat, yang telah mendapat pengakuan dunia melalui sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, pada 9–14 Desember 2019.
Pengakuan ini menegaskan bahwa pencak silat adalah warisan budaya dunia yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Blumbang Segoro sekaligus penanggung jawab acara Nurjianto mengatakan, kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat identitas budaya bangsa.
“Pengakuan UNESCO pada tahun 2019 adalah bukti bahwa pencak silat merupakan warisan dunia yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Melalui kejuaraan ini, kami berkomitmen untuk merawat tradisi, mengembangkan seni bela diri, dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Ini adalah bentuk penghormatan kami kepada leluhur dan warisan budaya Nusantara,” ujar Nurjianto, yang akrab disapa Gus Poleng.
Menurut Gus Poleng a1cara ini terbuka untuk umum, dan masyarakat Blitar serta sekitarnya diundang untuk menyaksikan keindahan seni pencak silat secara langsung.
“Mari kita dukung pelestarian pencak silat sebagai warisan dunia. Dengan semangat persatuan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, mari jadikan acara ini momentum kebangkitan budaya dan tradisi Nusantara,” tutup Gus Poleng.
Dengan penuh optimisme, kejuaraan ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga inspirasi bagi generasi penerus untuk terus merawat dan membanggakan pencak silat sebagai warisan dunia.
Sementara, Ketua Panitia, Syaka Maulana Robby Cahyadi, S.H, menambahkan bahwa kejuaraan ini juga bertujuan membangun semangat sportivitas dan persaudaraan di antara generasi muda.
“Selain menjadi ajang silaturahmi antarpendekar, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan pencak silat kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda, agar semakin mencintai budaya asli Indonesia,” ujarnya.
Menurut Syaka Kejuaraan ini berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dengan berbagai kategori pertandingan yang melibatkan pendekar muda hingga senior.
Selain pertandingan, acara ini juga akan menjadi ajang silaturahmi antarperguruan pencak silat dari berbagai daerah, memperkuat persatuan melalui seni bela diri.
“Kami berharap kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan pencak silat. Ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga membangun karakter, kedisiplinan, dan rasa cinta terhadap budaya Nusantara,” lanjut Syaka.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pertamina dan sejumlah organisasi kebudayaan, kejuaraan ini menjadi simbol nyata bahwa pencak silat masih menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia. Selain itu, acara ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai luhur pencak silat, seperti persaudaraan, sportivitas, dan penghormatan terhadap tradisi.