Dituduh Dapat Sumbangan dari Mucikari untuk Orkes, Warga Pasuruan Demo Anggota Polsek Beji

metaranews.co
Warga demo di Polsek Beji atas tuduhan dari salah satu orang yang diduga anggota Polsek Beji. (dok)

Metaranews.co, Pasuruan- Polsek Beji, Kabupaten Pasuruan didemo puluhan warga. Aksi ini dilakukan warga karena diduga tidak terima dengan tudingan salah satu oknum anggota Polsek Beji. Karena menuduh warga Desa Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji menggelar hajatan dan orkes desa dengan mendapatkan dana sumbangan dari germo atau mucikari. Mereka mengecam tuduhan tersebut dengan membuat sejumlah poster yang berisi protes warga.

Hal ini bermula ketika Dusun/Desa Gununggangsir menggelar hajatan dan orkes. Lalu, diduga ada salah satu anggota Polsek Beji yang menyebut bahwa acara tersebut merupakan dan sumbangan dari germo dan mucikari.

Bacaan Lainnya

Salah satu demonstran, David, menerangkan bahwa warga menolak pernyataan oknum yang diduga anggota Polsek Beji. Warga menyebut anggota polsek itu acara tersebut terselenggara dari praktik prostitusi.

Sehingga, mereka melakukan aksi untuk meminta klarifikasi dari

Menurut, David, salah satu pemuda desa, menyatakan jika para warga desa menolak jika disebut dana hajatan didapat dari hasil germo, mucikari, dan praktik prostitusi.

“Nggak ada itu iuran dari germo, kita hajatan murni pakai uang iuran warga,” jelas David.

Padahal, kata Divid, warga dari jauh hari sebelum acara berlangsung sudah melakukan iuran acara hajatan tersebut. Hingga, terkumpul dana sebesar Rp 11 juta untuk menggelar kegiatan pada Jumat (9/9/2022) lalu.Namun ia menyayangkan adanya omongan seorang anggota polisi yang menuding uang hajatan berasan dari sumbangan germo. Omongan tersebut menyebar dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Gununggangsir  hingga terdengar ke telinga remaja dusun.

“Padahal semuanya iuran warga, ada yang nyumbang Rp 50 ribu, dan ada yang Rp 100 ribu, ” keluhnya.

Kapolsek Beji AKP Yokbeth Welly menjelaskan bahwa tudingan adanya uang dari germo atau mucikari tersebut justru didapatkan pihak polisi dari laporan warga setempat.

“Bahasa (soal dana dari germo) ini dapat dari seorang ibu yang anaknya cacat,” ungkapnya.

Yokbeth juga membenarkan ada penyelidikan lebih lanjut terkait isu dugaan adanya oknum germo yang membiayai acara hajatan berbalut orkes dangdut tersebut. Hal tersebut akan disampaikan dalam forum rapat internal polisi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *