Metaranews.co, Kediri – Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Administrasi Perekonomian mendorong optimalisasi peran BUMD dan BLUD dengan menyelenggarakan kegiatan penyelarasan fungsi pembinaan BUMD dan BLUD di Kota Kediri, Kamis (3/11) di Ruang Kilisuci Pemkot Kediri.
Tiga orang narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut berasal dari Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, mereka adalah Marta Mukti Widodo, Masfufah dan Adi Dwiyanto.
Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Kediri menuturkan, dari ketiga narasumber tersebut dirinya memperoleh resep bagaimana membina BUMD dan BLUD di Kota Kediri. Pihaknya menambahkan akan segera menindaklanjuti hasil dari kegiatan tersebut.
“Hari ini kami mencoba mensinkronisasikan pola pembinaan dari provinsi karena mereka lebih settle dan memiliki banyak BUMD dan BLUD. Ada beberapa regulasi dan rekomendasi yang seharusnya disusun terkait pengelolaan BUMD dan ini yang kita upayakan untuk segera disusun,” terangnya.
Erwin menuturkan, catatan yang paling penting dari kegiatan tersebut ialah pengelolaan BUMD dan BLUD harus benar-benar akuntabel, taat akan asas Tata Kelola Perusahaan yang baik, sehingga mampu menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan bagi pemerintah daerah dan meminimalisir kecurangan dan penyimpangan. Kegiatan ini tentunya diharapkan mampu mengasah ilmu pengelolaan keuangan BUMD dan BLUD secara lebih teknis dan mendalam bagi para peserta.
“Alhamdulillah semua yang kita undang bisa datang dan hadir serta mendengar bagaimana proses pengelolaan BUMD dan BLUD di provinsi yang benar berdasarkan aturan-aturan. Semoga melalui pembinaan ini semua BUMD dan BLUD di Kota Kediri memiliki pola pengelolaan yang baik di semua sisi, baik dari sisi keuangan maupun non keuangan,” tutupnya.
Sebanyak 3 BUMD dan 10 BLUD dihadirkan untuk mengikuti pembinaan dalam kegiatan tersebut. BUMD tersebut yakni PD Pasar Joyoboyo, PDAM Tirta Dhaha dan BPR Kota Kediri. Sedangkan untuk 10 BLUD yakni 9 puskesmas di Kota Kediri dan RSUD Gambiran.