Efek Kenaikan Harga BBM, Bumbu Dapur di Pasar Tradisional Mulai Diresahkan Warga Kota Kediri

Metaranews.co
Pedagang Pasar Setono Betek Kota Kediri. (Anis Firmansah/Metaranews)

Metaranews.co, Kediri- Selang dua hari pasca kenaikan harga BBM yang diumumkan Presiden Joko Widodo berdampak langsung terhadap di pasar tradisional Setono Betek Kota Kediri.

Hariyana, salah satu pedagang di Pasar Setono Betek, mengatakan kenaikan harga ini terjadi sejak tiga hari lalu sejak wacana kenaikan harga BBM. Sejumlah sayuran seperti kacang panjang, timun, dan cabai mengalami kenaikan harga dari sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Sayuran rata-rata naik harganya,” kata Hariyana, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, sejumlah sayuran ini berasal dari luar kota Kediri. Sehingga, dengan adanya perubahan tarif BBM akan berpengaruh untuk ongkos transportasi. Meskipun ada kenaikan, disebutkan Hariyana, tidak terlalu signifikan tinggi untuk satu jenis sayur. Masing-masing naik sekitar Rp 1.000, kecuali untuk harga cabai yang terpantau lebih banyak sekitar Rp 5 ribu – Rp 10 per kilogram (Kg). “Sekarang (cabai,red) Rp 60.000 perkilogram,” ujarnya.

Hariyana menyebut, pada kenaikan harga sejumlah dagangannya berdampak kepada sejumlah pembeli. Kalau harga lebih mahal, pembeli cenderung mengurangi jumlah pembelian.

“Biasanya habis 3 sampai 5 kilogram, sekarang hanya 2 kilogram,” tukasnya.

Sementara itu, Dyah Retnani seorang pembeli di Pasar Setono Betek, mengungkapkan kenaikan tarif harga BBM diakuinya berat berdampak ke sejumlah bahan dapur. Ia mengaku harus berhemat sebanyak mungkin untuk menyiasati kenaikan harga dampak perubahan tarif BBM ini. Seperti memasak di rumah mengurangi pembelian makanan jadi dari luar.

“Semua naik, seperti cabai kalau bbm naik pasti semua berdampak, ” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *