Metaranews.co, Kediri – Berkunjung ke Kabupaten Kediri belum lengkap jika belum mendatangi wisata di sekitar Lereng Gunung Wilis. Wisata favorit di wilayah itu yakni Air Terjun Dholo.
Wisata alam tersebut berada di sebelah barat Kabupaten Kediri. Dari kota, kamu harus menempuh jarak sekitar 25 KM, atau sekitar 45 menit perjalanan. Air terjun Dholo sendiri berada di Desa Besuki, Kecamatan Mojo.
Sepanjang perjalanan mata akan disuguhkan pemandangan hamparan sawah hijau dan rimbunnya hutan yang sejuk. Hawa dingin sejuk serta jalan yang cukup meliuk-liuk pun senantiasa menemani sepanjang perjalanan.
Buat kamu yang suka ngopi, selain pemandangan yang menyejukkan disepanjang jalan juga terdapat banyak tempat ngopi yang asik untuk dipakai kongkow bareng teman sejawat dan keluarga.
Sampai di lokasi parkir, jika beruntung kamu akan mendapati segerombolan monyet yang bergelantungan dari pohon ke pohon. Kadang-kadang berada di sekitar parkiran untuk mencari makan.
Dari lokasi parkir, untuk menuju kawasan air terjun kamu harus berjalan kaki menurun melewati tangga sekitar 15-20 menit.
Rasa lelah dan haus akan terobati saat mencapai Air Terjun Dholo, kesejukan dan panoramanya membuat pengunjung terpesona.
Lokasi air terjun berada di tengah kawasan hutan gunung besuki menambah asri dan sejuknya kawasan ini. Ketenangan dan kenyamanan yang disuguhkan tentunya akan memanjakan Anda yang biasa terbelenggu dalam rutinitas dan kepenatan suasana kerja dan aktivitas perkotaan.
Berada di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, kondisi alam di wisata ini cukup terjaga dari kebisingan dan polusi pusat kota.
Keindahan obyek wisata ini semakin lengkap dengan adanya udara yang segar dan sejuk khas pegunungan, ditambah suasana yang hijau dan tenang dan kealamian dari air terjunnya sendiri.
Di sekitar lokasi ada salah satu kuliner yang wajib dicoba yakni tumis pakis segar dari hutan. Makanan ini hampir ada di setiap warung di sepanjang jalan menuju Wisata Air Terjun Dholo maupun di sekitar lokasi.
Salah satu penjualnya yakni Umi Niati mengatakan, tamanan pakis yang dipakai untuk tumisan ini diambil langsung dari hutan.
“Untuk tumisan biasanya saya cari dahulu, jadi sayurnya ini memang segar dari hutan,” jelasnya.
Untuk bumbu, Umi mengaku tidak memakai bumbu khusus, ia hanya membumbui tumisan itu dengan bumbu seadanya seperti Bawang Putih, Bawang Merah, dan Cabai.
“Bumbunya biasa, hanya saja bahan masakannya memang segar semua,” ujarnya.
Selain Tumis Pakis, beberapa makanan yang juga sering ada di area wisata yakni Tiwul Goreng.
Dua makanan tersebut menjadi primadona pengunjung baik lokal maupun dari luar Kabupaten Kediri.