Empat Narapidana Provokator Keributan di Lapas Kediri Dipindah ke Blitar

metaranews.co
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Asih Suwoto Widodo. (Anis/Metara)

Metaranews.co, Kediri – Kasus pengeroyokan berujung kematian salah satu Narapidana Lapas Kelas IIA Kediri berlanjut. Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Asih Widodo menyebut 4 narapidana dicurigai sebagai provokator kini sudah dipindahkan ke Lapas Kelas IIB Blitar.

Menurut Asih, 4 orang yang diduga sebagai provokator ini beda dengan 3 tersangka yang diamankan Polresta Kediri.

Bacaan Lainnya

“Pada Minggu (30/10/2022) kemarin ada yang dianggap sebagai provokator, akhirnya kita pindah ke Lapas Blitar,” kata Asih, saat ditemui metaranews.co di Lapas Kelas IIA Kediri, Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 21, Mojoroto, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (31/10/2022).

Asih mengungkapkan keempat narapidana itu sengaja dipindahkan ke Lapas Kelas IIB Blitar, dikhawatirkan memicu perkelahian lanjutan.

“Yang diduga dia adalah provokator yang dikhawatirkan pasca Kejadian ini maka kami pindahkan ke blitar,” jelasnya.

Selain itu, Asih juga menyebut korban tewas dalam insiden keributan di Lapas Kelas IIA Kediri bernama Miftahul Rohmah, sedangkan terduga pelaku Bagus Okain.

Selain Bagus, sejumlah dua narapidana yang diduga turut terlibat yakni Hendro dan sigit, yang kini sudah diamankan ke sel tahanan terpisah.

Kasus ini pun sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian, karena pihaknya pun tidak membenarkan tindak kekerasan didalam kawasan Lapas.

Diberitakan sebelumnya kronologis kejadian ini, satu orang Narapidana di Lapas Kelas IIA Kediri meninggal dunia akibat dikeroyok Napi lain. Perkelahian sesama warga binaan tersebut terjadi, Sabtu (29/10/2022) siang usai waktu duhur.

Kejadian itu diketahui usai Pos Kepala Regu Pengamanan (Karupam) melakukan kontrol blok hunian dan mencurigai beberapa warga binaan, memberikan isyarat agar menuju ke kamar B10.

Saat dilakukan pengecekan Karupam, telah didapati warga binaan yang berinisial M sudah tergeletak di dalam kamar. Seketika itu Karupam dan anggota regu lainnya membawa korban ke klinik lapas, yang kemudian oleh pihak medis di rujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Setelah mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit, warga binaan tersebut dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *